Nasional
Kalung Emas Masih Menempel di Leher, Jenazah Balita Hanyut di Surabaya Ditemukan Diantara Eceng Gondok

Personel tim SAR gabungan mengevakuasi korban balita hanyut di sungai Kali Makmur, Wiyung, Surabaya, Jumat (27/12/2024).
FAKTUAL INDONESIA: Balita berinisial MR yang terseret arus dari selokan kemudian hanyut ke Sungai Kali Makmur, Wiyung, Surabaya, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (27/12/2024).
Jenazah Balita itu ditemukan diantara tanaman eceng gondok setelah Tim SAR Gabungan melakukan percarian tidak kenal menyerah selama 4 (empat) hari termasuk menggunakan drone dan ‘Aquaeye’.
Balita berusia 3,5 tahun itu ditemukan sekitar 3—4 kilometer dari titik awal kejadian dengan kalung berwarna emas masih menempel di lehernya.
“Tadi korban ditemukan oleh tim SAR gabungan berada di sekitar jembatan SMPN 34 Surabaya,” kata Kapolsek Wiyung Kompol Slamet Agus Sumbono di Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Menurut Agus Sumbono, identifikasi oleh tim Inafis Polrestabes Surabaya ditemukan sebuah kalung menempel di leher korban MR (3,5). “Tadi saat diidentifikasi ada sebuah kalung berwarna emas menempel di leher korban. Itu yang dijadikan identifikasi korban MR.”
Selain itu, kata dia, keluarga korban juga sudah mendatangi saat penemuan korban MR untuk memastikannya. “Kalau dipastikan, insyaallah mendekati 99 persen. Tadi ‘kan keluarga juga sempat melihat,” ucapnya.
Baca Juga : Balita Hanyut di Surabaya, Hasil Operasi Pencarian dengan Alat Aquaeye Menunjukkan Tanda X
Teriakan Warga
Dalam bagian lain, Komandan Tim Basarnas Kantor SAR Surabaya Eko Aprianto mengungkapkan kronologi penemuan seorang balita berinisial MR (3,5).
“Pukul 13:00 WIB dimulai lagi pencarian setelah tim melakukan istirahat. Pada pukul 14:00 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan posisinya di antara enceng gondok,” ucap Eko, saat ditemui di Posko Pencarian Anak Tenggelam di wilayah perumahan Royal Residen Surabaya, Jumat.
Masih seperti dilanir laman berita antaranews.com, Eko menambahkan penemuan tersebut juga tidak lepas dari bantuan alat berat yang mengurai banyaknya enceng gondok di sungai tersebut.
“Saat bracket dari alat berat itu mengurai enceng gondok, kemudian warga dari atas bantaran sungai berteriak jika ada jenazah balita di antara enceng gondok itu,” katanya.
Meskipun begitu, lanjutnya, karena derasnya arus sungai, jenazah MR sempat terbawa air hingga sekitar 200 meter dari titik awal ditemukan.
“Setelahnya, mereka langsung bergerak menggunakan perahu karet untuk mengejar dan berhasil mengevakuasi jenazah korban, yang kemudian di masukkan ke kantong jenazah,” ujarnya.
Setelah itu, kata Eko, jenazah MR ditangani oleh tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk dilakukan identifikasi serta dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya.
“Jenazah dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk dilakukan autopsi setelah itu info dari keluarga katanya akan langsung dibawa ke kampung halaman di Pasuruan,” ujar Eko.
Eko menambahkan dengan ditemukannya korban MR, maka operasi pencarian dinyatakan selesai.
“Pukul 15:30 WIB, operasi SAR gabungan ditutup karena jenazah korban MR sudah ditemukan,” tuturnya.
Baca Juga : Duh! Baby Sitter Ditangkap Gegara Cecoki Obat Penggemuk Balita Hampir Setahun
Rekaman CCTV
Sebelumnya, berdasarkan rekaman CCTV yang diterima petugas, pada saat itu MR sedang bermain bersama sepupunya yang berusia 9 tahun dan seorang balita lain.
Dalam rekaman tersebut, kakak MR terlihat berlari sambil menunjuk ke arah selokan. Tak lama berselang, MR terlihat berlari menuju kakaknya dan mendekati selokan.
Saat itu permukaan air di selokan kecil itu sejajar dengan jalan, ditambah lagi arus sangat deras akibat hujan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut.
MR terus berjalan di tepi selokan. Namun, langkah kaki kirinya kehilangan pijakan. Tanpa disadari, dia menginjak air yang permukaannya rata dengan jalan.
Tubuh MR yang saat itu tidak mengenakan busana kehilangan keseimbangan, kemudian terjatuh ke dalam selokan, lalu terseret arus. Kakaknya tidak menyadari bahwa adiknya telah jatuh dan hanyut ke dalam selokan. ***