Nasional
Gunung Semeru Jatim Erupsi 2 Kali Jumat Malam, Tiinggi Letusan Meningkat
FAKTUAL INDONESIA: Gunung Semeru meletus dua (2) kali pada Jumat (13/12/2024) malam dengan ketinggian letusan yang meningkat.
Pada pukul 21.47 WIB, Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim), erupsi dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak.
Tinggi letusan Gunung Semeru itu meningkat dibandingkan yang terjadi pada erupsi pukul 18.18 WIB dengan tinggi 500 meter.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 13 Desember 2024, pukul 21.47 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Baca Juga : Gunung Semeru Alami 3 Kali Erupsi pada Sabtu Pagi Dini Hari, 30 November 2024
Seperti dilansir laman berita antaranews.com, menurut Sigit, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 107 detik.
Sebelumnya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi pada pukul 18.18 WIB, dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak ( sekitar 4.176 meter di atas permukaan laut).
Ia mengatakan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 144 detik.
Dia menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Baca Juga : Gunung Semeru Kembali Erupsi pada 27 November 2024, Letusan Mencapai 1 Kilometer
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya pula.
Selain itu, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. ***