Nasional
Getaran Gempa M6,0 yang Guncang Bosel Sulut Dirasakan Sampai Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi Senin (17/11/2025) malam, yang mengguncang Bolaang Mongondow Selatan (Bosel), Sulawesi Utara (Sulut), menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tidak berpotensi tsunami. (Ist)
FAKTUAL INDONESIA: Getaran gempa bumi dengan kekuatan magnitude (M) 6,0 yang menguncang Bolaang Mongondow Selatan (Bosel), Sulawesi Utara (Sulut), dirasakan hingga Gorontalo.
Gempa yang terjadi Senin (17/11/2025) malam, pukul 20.12 Wita itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dari hasil pemodelan menunjukkan tidak berpotensi tsunami.
Bahkan hingga pukul 20.42 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Dalam pantauan media online seperti dilansir merdeka.com, menurut Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0.
Baca Juga : Gempa Guncang Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,08 derajat Lintang Selatan (LS) dan 124,15 derajat Bujur Timur (BT) , tepatnya berlokasi di laut pada jarak 37 km arah tenggara Bolaang Uki, Sulut, pada kedalaman 115 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata dia, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi dalam Sangihe.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique-thrust).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bone Bolango dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Kabupaten Gorontalo, Kotamobagu dan Bolaang Mongondow, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Baca Juga : Gempa M4,9 Guncang Waingapu NTT, Gempa Dangkal Landa HSU dan Balangan Kalsel, Tidak Berpotensi Tsunami
Sementara di daerah Ampana, Buol, Kota Tidore, Kabupaten Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, Halmahera Selatan, dan Kota Ternate, dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Sementara itu warga di Kota Gorontalo mengaku merasakan getaran gempa hingga mengalami pusing. “Guncangan gempa cukup terasa. Saya tiba-tiba mengalami pusing, ternyata sementara terjadi gempa,” kata Nova, warga Kota Gorontalo, Senin.
Gempa juga cukup terasa di wilayah Gorontalo Utara. “Tempat tidur kami bergetar, sontak kami berlari ke luar kamar karena merasakan guncangan gempa yang lumayan lama sekitar beberapa menit,” kata Kayla Rahman, warga Kecamatan Kwandang. ***














