Connect with us

Nasional

Gempa Bumi Garut M6,5 Dirasakan Jakarta hingga Malang, Tidak Berpotensi Tsunami

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Hasil pemodelan menunjukkan gempa dengan kekuatan magnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) malam, tidak berpotensi tsunami.

Hasil pemodelan menunjukkan gempa dengan kekuatan magnitudo 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) malam, tidak berpotensi tsunami.

FAKTUAL INDONESIA: Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,5 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, guncangannya dirasakan sampai Bandung, Jakarta dan bahkan ada yang menyatakan hingga Yogyakarta.

Meskipun demikian gempa Garut M6,5 itu menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi terjadi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang diterima di Bandung, Minggu.

Ia menjelaskan gempa tektonik itu terjadi pada Sabtu (27/4) malam, pukul 23.29 WIB, dengan lokasi di laut pada jarak 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut pada kedalaman 70 kilometer.

Guncangan gempa bumi itu dirasakan di daerah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Kota Bandung, Tangerang, Jakarta, Sleman, dan Malang. Namun hingga saat berita ini ditulis belum terdapat ada laporan resmi dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.

Advertisement

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Lempeng Eurasia di selatan Jawa barat.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata dia.

Daryono mengatakan tidak ada aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 23.55 WIB.

Namun, ia tetap mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang mudah rusak atau retak ketika terjadi gempa.

“Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya pula.

Advertisement

Daryono juga mengemukakan, gempa Garut dipicu oleh deformasi batuan dalam. “Gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquakke),” kata Daryono, Minggu.***

Lanjutkan Membaca
Advertisement