Nasional
Apresiasi Balinale, Menbud Fadli Zon Tegaskan Indonesia Perlu Punya Power di Bidang Budaya

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengapresiasi penyelenggaraan Bali International Film Festival atau Balinale yang sudah memasuki tahun ke-18 tahun ini.
FAKTUAL INDONESIA: Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengapresiasi penyelenggaraan Bali International Film Festival atau Balinale yang sudah memasuki tahun ke-18 tahun ini.
Bahkan Menbud Fadli Zon berharap Balinale bisa menjadi jendela budaya Indonesia bagi dunia sehingga Indonesia mempunyai power di bidang budaya.
Fadli Zon mengemukakan hal itu pada jumpa pers penutupan Balinale 2025 yang berlangsung 1 – 7 Juni 2025 di The Meru Sanur Bali.
“Banyak peluang menceritakan budaya Indonesia di dunai dan mempermudah negara lain syuting di Indonesia. Saya melihat dari film itu banyak yang diceritakan tentang budaya dan menjadikan Bali dalam beberapa tahun dapat impact luar biasa pasca film itu, jadi dampaknya sangat besar bagi sektor yang lain,” kata Fadli Zon seperti dikutip dari radarbali.id.
Menurut Fadli Zon, Bali sudah jadi jendela dunia. Hampir seluruh dunia mengenal Bali.
“Kementerian kebudayaan akan mengadakan world culture forum di bulan September untuk satu networking yang luas untu ekspresi budaya Bali tapi untuk semua lini. Kita punya cita-cita dengan peradaban tua itu, Indonesia punya power di bidang budaya,” paparnya.
Baca Juga : Borobudur jadi Pusat Spiritualitas dan Kebudayaan Dunia, Menbud Fadli Zon: Manfaat Nyata bagi Kesejahteraan Masyarakat
Karena itu Fadli Zon berharap Balinale bisa menjadi jendela budaya Indonesia bagi dunia.
“Semoga festival ini terus tumbuh dan menjadi jendela budaya Indonesia kepada dunia, serta ruang ekspresi kreatif yang inklusif dan membanggakan,” ujarnya di Denpasar, Bali, Sabtu (7/6/2025) seperti dilansir antaranews.com.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Minggu, Menteri Kebudayaan mengapresiasi penyelenggaraan Balinale, yang kini telah memasuki tahun ke-18.
“Ini adalah capaian luar biasa, dan saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menjaga konsistensi dan kualitas festival ini selama hampir dua dekade,” katanya.
Balinale diselenggarakan sejak tahun 2007. Festival film ini menampilkan film fiksi independen, film dokumenter, film panjang, serta film pendek yang merepresentasikan kisah-kisah dari Indonesia dan berbagai belahan dunia.
Balinale 2025, yang dilaksanakan sejak 1 Juni, menayangkan lebih dari 70 film dari 32 negara, termasuk 23 film buatan Indonesia.
Baca Juga : Jadi Acuan di Sekolah-sekolah, Menbud Fadli Zon: Buku Sejarah Indonesia Teranyar Diluncurkan saat HUT ke-80 RI
Festival film yang penyelenggaraannya didukung oleh pemerintah pusat dan pemerintah provinsi ini juga mencakup forum-forum perfilman, yang dapat mendorong terjadinya pertukaran budaya antar-bangsa.
Menteri Kebudayaan menyampaikan bahwa pemerintah mendukung penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang dapat membuka peluang kerja sama dalam bidang perfilman dan mendorong kemajuan industri film dalam negeri.
“Contohnya saat kita menyelenggarakan Indonesia Cinema Night belum lama ini. Hampir seluruh stakeholder hadir, mulai dari sutradara, produser, hingga pelaku industri pendukung, dan menjalin networking dan menjajaki berbagai kolaborasi, termasuk potensi co-production lintas negara,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa pemerintah ingin membangun ekosistem perfilman yang sehat, berkelanjutan, dan berpihak pada nilai-nilai kebudayaan bangsa.
Sutradara Andi Bachtiar Yusuf berharap negara bisa lebih hadir dalam upaya perlindungan film nasional.
“Misalnya, dengan regulasi kuota penayangan film lokal. Artinya, dengan regulasi yang jelas, kita bisa menciptakan ruang yang adil dan sehat bagi film-film lokal untuk berkembang, bersaing, dan hadir di tengah masyarakat,” katanya.
Baca Juga : Canangkan 19 April Hari Keris Nasional, Menbud Fadli Zon Harap Bisa Menjadi Alat Diplomasi Internasional Indonesia
Balinale telah diakui sebagai festival film yang memenuhi kualifikasi Academy Awards, yang juga dikenal sebagai penghargaan Oscar.
Pendiri Balinale Deborah Gabinetti menyampaikan bahwa pengakuan dari penyelenggara Oscar secara signifikan meningkatkan popularitas Balinale dan kemampuan festival menampilkan film yang merayakan kisah-kisah dari Indonesia dan seluruh dunia.
“Festival ini juga menyediakan platform bagi para pembuat film untuk mendapatkan pengakuan, menemukan peluang baru, dan mendapatkan audiens yang lebih luas,” katanya.
Pemenang Balinale 2025 terdiri atas “AMAL / Hope” garapan Eros Zhao untuk kategori dokumenter pendek, “The Boy with White Skin” (Prancis) untuk kategori film narasi pendek, dan “Retirement Plan” (Irlandia) untuk kategori film animasi pendek.
Pemenang lainnya adalah “Champions of the Golden Valley” (Amerika Serikat) untuk kategori film dokumenter panjang serta “Seeking Haven for Mr Rambo” karya Khaled Mansour untuk kategori film narasi panjang. ***