Internasional
Rusia Rudal Kota-kota Ukraina Secara Bergelombang, 25 Tewas Termasuk 4 Anak

Rusia dalam aksi terbarunya melancarkan serangan udara bergelombang dengan merudal kota-kota di Ukraina, tim penyelamat di Uman menarik korban dari puing-puing pada Jumat pagi
FAKTUAL-INDONESIA: Tidak ada istilah mengendor bagi Rusia dalam menuntut korban nyawa pada invasinya ke Ukraina yang belum menghasilkan apa-apa kecuali korban warga sipil dan kehancuran infrastruktur walau sudah berlangsung setahun lebih.
Rusia dalam aksi terbarunya melancarkan serangan udara bergelombang dengan merudal kota-kota di Ukraina termasuk ibukota Kiev yang sedikitnya mengakibatkan 25 orang tewas
Menurut laporan bbc.com, pejabat Ukraina menyatakan, 23 orang – termasuk empat anak – tewas dalam serangan yang menghantam satu blok flat di pusat kota Uman.
Dan seorang wanita dan putrinya yang berusia tiga tahun tewas di kota Dnipro, menurut walikota setempat.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan militernya menargetkan unit cadangan tentara Ukraina dengan serangan itu.
Kantor berita RIA milik negara mengatakan Rusia membidik unit cadangan dan menggunakan senjata presisi tinggi pada hari Jumat.
Di Uman, sebuah kota yang sebagian besar terhindar dari serangan Rusia, sebuah gedung apartemen berlantai sembilan sebagian runtuh setelah terkena rudal.
Oleksander, seorang warga berusia 35 tahun di blok itu, mengatakan dia terbangun setelah mendengar ledakan kuat.
“Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Saya pergi ke balkon dan melihat kaca di mana-mana. Mengerikan,” katanya kepada BBC.
“Rusia adalah negara teroris. Anda bisa lihat, tidak ada objek militer di sini. Dan itu terjadi pada jam empat pagi, saat orang sedang tidur”.
Penduduk lain, Vanda, 60 tahun, mengatakan dia mendengar ledakan dan “semuanya berguncang”.
“Kami mencoba mencari cara untuk meninggalkan gedung. Saya mendengar suara seorang anak yang berteriak di flat sebelah kami. Kami ingin membantu orang lain. Ada asap dan api di mana-mana,” katanya.
“Orang-orang yang damai hanya tidur.”
Lebih dari 10 jam setelah serangan, tim penyelamat masih bekerja di lokasi sementara warga berusaha mengambil beberapa barang mereka. Di gedung-gedung terdekat, beberapa warga sudah memperbaiki jendela yang pecah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan blok apartemen itu termasuk di antara 10 bangunan tempat tinggal yang rusak di Uman.
Layanan penyelamatan negara mengatakan anak yang tewas di kota itu lahir pada 2013 dan 11 orang lainnya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Zelensky mengatakan serangan itu menunjukkan tindakan internasional lebih lanjut perlu diambil terhadap Rusia.
“Kejahatan bisa dihentikan dengan senjata – para pembela kita melakukannya. Dan itu bisa dihentikan dengan sanksi – sanksi global harus ditingkatkan,” katanya dalam tweet..
Kepala administrasi militer kota Kiev mengatakan itu adalah serangan rudal Rusia pertama di ibu kota dalam 51 hari.
Tidak ada laporan segera tentang korban sipil di ibu kota.
Dua puluh satu dari 23 rudal dan dua drone serangan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina, kata para pejabat dalam sebuah posting di layanan pesan Telegram.
Walikota Donetsk yang dilantik Rusia mengatakan tujuh orang tewas di kota yang dikelola separatis itu ketika peluru artileri Ukraina menghantam sebuah minibus. BBC News tidak dapat segera memverifikasi klaim tersebut.
Serangan itu terjadi ketika pasukan Ukraina mengatakan mereka siap melancarkan serangan militer dengan peralatan baru, termasuk tank, yang dipasok oleh sekutu Barat.
“Segera setelah ada kehendak Tuhan, cuaca dan keputusan komandan, kami akan melakukannya,” kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dalam jumpa pers online pada hari Jumat.
Rusia telah berjuang untuk membuat kemajuan dalam serangan musim dingin termasuk pertempuran 10 bulan untuk menguasai kota Bakhmut yang penting secara strategis.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa militernya telah menargetkan unit cadangan tentara Ukraina dengan serangan jarak jauh menggunakan senjata presisi tinggi, menurut sebuah laporan oleh kantor berita milik negara RIA.
Moskow sebelumnya mengatakan tidak dengan sengaja menargetkan warga sipil, tetapi ribuan orang telah terluka dan terbunuh di seluruh Ukraina sejak invasi Rusia. ***