Internasional
72 Jam ke Depan, Militer Sudan Setuju Gencatan Senjata Diperpanjang
FAKTUAL-INDONESIA : Setelah dilakukan gencatan senjata karena Hari Raya Idul Fitri 2023, kini Sudan setuju untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan dengan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) selama 72 jam lagi.
Selama gencatan senjata itu, sebanyak 385 WNI yang tinggal di Sudan telah berhasil dievakuasi.
“Pemimpin tentara nasional setuju untuk memperpanjang gencatan senjata dengan masa tambahan 72 jam, berlaku mulai saat berakhirnya gencatan senjata saat ini,” kata tentara nasional Sudan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Antara pada Jumat (28/4/2023).
Dalam pernyataan itu, tentara nasional menekankan pemberontak harus mematuhi persyaratan gencatan senjata kali ini.
“(Tentara menuduh RSF) menyerang institusi militer dan tempat-tempat angkatan bersenjata, menyabotase fasilitas penting, dan membahayakan nyawa warga,” tambahnya.
Setidaknya 460 orang tewas dan lebih dari 4.000 mengalami luka-luka dalam bentrokan antara tentara nasional dengan RSF sejak 15 April, menurut Kementerian Kesehatan Sudan.
Ketidaksepakatan telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir antara tentara dan paramiliter mengenai reformasi keamanan militer.
Reformasi tersebut mempertimbangkan partisipasi penuh RSF dalam militer yang menjadi salah satu isu utama dalam negosiasi dengan pihak internasional dan regional, untuk transisi menuju pemerintahan sipil dan demokratis.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat yang dalam kekuatan politik disebut “kudeta”.***