Malaysia Kekurangan Telor Angkat Ekspor India Ke Tingkat Terttinggi 50 Juta Butir

Telur dari India membanjiri Malaysia yang mengalami kekurangan telor yang akut setelah peternak setempat mengurangi produksi akibat dampak perang Ukraina

FAKTUAL-INDONESIA: Krisis kekurangan telor di Malaysia mengangkat ekspor telor India ke tingkat terttinggi dengan mencapai 50 juta butir.

Malaysia mengalami kekurangan telor akut setelah para peternak memangkas produksi akibat melonjaknya harga pakan yang disebabkan oleh perang Ukraina.

Untuk mengatasi kekurangan telor itu Malaysia yang selama ini mengekspor ke Singapura dan negara Asia lainnya, membuat kejutan pesanan terbesar ke India.

Selama ini negara-negara Timur Tengah, termasuk Oman dan Qatar, adalah pembeli utama telur dari India.

Tetapi selama beberapa bulan terakhir, peternak India menerima pesanan besar dari tempat yang mengejutkan karena produksi turun di beberapa pemasok utama dunia, termasuk Malaysia.

Untuk mengamankan pasokan telur saat harga naik ke rekor tertinggi, Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia Mohamad Sabu mengunjungi Namakkal, di negara bagian Tamil Nadu di India selatan, tempat beberapa pembenihan terkemuka bermarkas.

“Untuk pertama kalinya, Malaysia membeli telur dalam jumlah besar dari India, dan tampaknya ekspor telur India ke Malaysia akan tetap kuat selama paruh pertama tahun 2023,” Sasti Kumar, joint managing director di Ponni Farms yang berbasis di Namakkal, satu eksportir telur terkemuka India, kepada Reuters.

India mengirimkan 5 juta telur ke Malaysia pada bulan Desember, dan akan mengirimkan 10 juta pada bulan Januari dan hingga 15 juta pada bulan Februari, menurut Kumar.

Impor dari India telah membantu Malaysia menurunkan harga dari rekor tertinggi yang terlihat pada akhir Desember. Setelah mengalami kekurangan 157 juta telur pada November, kesenjangan pasar turun menjadi hanya satu juta pada Desember, kata menteri Malaysia dalam sebuah pernyataan awal pekan ini.

Produksi telur Malaysia akan pulih dalam beberapa bulan karena pemerintah telah meningkatkan subsidi, kata Tan Chee Hee, presiden Federasi Asosiasi Peternak Malaysia.

Sementara itu, harga di India melonjak hingga rekor 565 rupee (US$6,96) per 100 butir telur. Naik hampir seperempat tingkat tahun lalu, tingginya harga telur telah menambah kekhawatiran India atas inflasi harga makanan.

Ekspor meningkat di tengah konsumsi lokal yang kuat selama bulan-bulan musim dingin, kata Prasanna Pedgaonkar, manajer umum Venky’s yang berfokus pada unggas.

Pada saat yang sama, kata Pedgaonkar, pasokan dalam negeri turun sekitar sepersepuluh karena petani India skala kecil, seperti rekan mereka di Malaysia, telah membatasi produksi setelah mengalami kerugian dalam dua tahun terakhir karena tingginya harga pakan dan dampaknya. dari pandemi.

Harga domestik India pada akhirnya bisa membuat ekspor telur kurang menguntungkan, dalam hal ini pembeli asing harus mencari di tempat lain, kata C Panneerselvam, eksportir yang juga berbasis di Namakkal yang menjual satu juta telur ke Malaysia bulan lalu.

Namun untuk saat ini, permintaan tidak mereda.

Pasokan telur terbatas di Asia dan negara-negara seperti Singapura dan Sri Lanka dapat menjadi pembeli berikutnya dari India dalam beberapa bulan mendatang, kata Kumar dari Ponni Farms. ***