Ekonomi
WWF 2024: Buka Pameran Pameran Bersama Puan Maharani, Menparekraf Sandiaga Uno: Paviliun Indonesia Libatkan UMKM

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama dengan Ketua DPR RI Puan Maharani serta Presiden World Water Council, Loic Fauchon saat pembukaan Pameran inovasi pengelolaan sumber daya air “10th World Water Forum Fair and Expo” di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Senin (20/5/2024).
FAKTUAL INDONESIA: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden World Water Council Loic Fauchon membuka pameran inovasi pengelolaan sumber daya air “10th World Water Forum Fair and Expo” di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) resmi dibuka, Senin (20/5/2024).
Pameran itu merupakan rangkaian acara dari pelaksanaan World Water Forum X tahun 2024 yang berlangsung di Bali, 18 – 25 Mei 2024.
Dalam sambutannya, Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) secara khusus mendukung gelaran Fair and Expo dengan menghadirkan Paviliun Indonesia yang menampilkan inovasi-inovasi dari pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
“Kami melibatkan para pelaku UMKM agar acara ini dapat memberikan dampak yang luar biasa pada terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga.
Di paviliun ini juga dipamerkan proyek pembangunan Ibu Kota Negara, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, serta 43 sesi talkshow.
“Paviliun Indonesia menampilkan berbagai keunggulan dari Indonesia yang mendorong para pelaku UMKM juga praktik pengelolaan air yang bertanggung jawab,” kata Sandiaga.
Disebutkan Sandiaga, kegiatan expo diikuti 116 peserta dari 17 negara yang tersebar di sejumlah country pavillions dan organization pavillions.
“Mereka sangat antusias untuk berpartisipasi dalam acara ini yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Sementara untuk kegiatan Fair Water Vaganza akan berlangsung di sejumlah lokasi yakni di Bali Collection Nusa Dua serta Tsunami Shelter Kuta.
Di lokasi-lokasi tersebut akan dihadirkan berbagai aktivitas seperti pameran UMKM dari berbagai wilayah Indonesia, Bali creative workshop, water talks, cultural festival, juga water concert.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, melalui kegiatan ini masyarakat dapat melihat sejauh mana kemajuan Indonesia dalam mengelola sumber daya air yang ada di dalamnya.
“Paviliun Indonesia sudah memperlihatkan apa saja kemajuan yang sudah dilakukan oleh Indonesia dalam merawat kemudian memanfaatkan dan melakukan inovasi untuk bisa menggunakan air bagi kemaslahatan seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan Maharani.
Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen Indonesia bersama dunia untuk bergotong-royong dalam memaksimalkan sumber daya air bisa bermanfaat.
“Pada kesempatan ini saya berharap gotong-royong bersama pemerintah dan parlemen untuk bersama-sama kita berjuang karena air sangat penting bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga dunia,” ujar Puan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Presiden World Water Council, Loic Fauchon; Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani; Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Vinsensius Jemadu; serta Staf Ahli Pengembangan Dunia Usaha Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh.
Opening Ceremony
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya menghadiri opening ceremony World Water Forum ke-10 yang dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo di Mangupura Hall, Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali.
World Water Forum sendiri merupakan sebuah forum internasional yang menghimpun parafyhc n pemangku kepentingan di bidang air. Forum global yang diselenggarakan setiap tiga tahun sejak 1997 ini mengajak semua pihak untuk berdiskusi, berbagi ilmu dan berpraktik nyata dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan.
“Forum air sedunia ini menjadi ajang di mana Indonesia menunjukkan kepemimpinannya dalam pengelolaan air dan juga bagaimana kita memastikan air sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita dan akan terus kita jaga di masa yang akan datang untuk anak cucu kita,” kata Menparekraf Sandiaga, Senin (20/5/2024).
Menparekraf Sandiaga mengatakan, Presiden dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia ke depan akan terus mengambil peran strategis dan berperan penting dalam pengelolaan air dunia. Di mana dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air hanya 1 persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi.
Bahkan di tahun 2050, sebanyak 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi menjadi yang paling rentan mengalami kekeringan.
“Oleh karena itu tugas kita bersama untuk mengambil peran, apalagi Indonesia 65 persen wilayahnya adalah air,” kata Menparekraf Sandiaga.
Pemanfaatan teknologi dikatakan Sandiaga, akan menjadi bagian penting dalam pengelolaan air ke depan.
“Seperti yang disampaikan Elon Musk yang hadir sebagai prominent speaker, bahwa dengan teknologi maka pengelolaan air dan energi untuk menghadirkan kesejahteraan bersama akan semakin dimudahkan,” ujar Sandiaga.
Selain teknologi, Presiden juga menekankan pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam penyelesaian tantangan pengelolaan air yang berkelanjutan.
“Sektor pariwisata banyak sekali bersinggungan dengan air, ada yang menyampaikan no water no tourism. Saat ini kita telah berkolaborasi bagaimana sektor pariwisata dapat memaksimalkan penggunaan air di sektor pariwisata yang dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Menparekraf Sandiaga.
World Water Forum ke-10 masih akan berlangsung hingga 25 Mei 2024. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri memberikan dukungan dengan menghadirkan sejumlah kegiatan di antaranya World Water Forum Fair and Expo serta Bali Street Carnival.
“Kami berharap kegiatan ini dapat sekaligus mempromosikan budaya Bali dan Indonesia untuk seluruh peserta (World Water Forum),” kata Menparekraf Sandiaga.
World Water Forum ke-10 di Bali tidak hanya sebagai forum internasional yang mengajak semua pihak untuk berdiskusi dan berbagi ilmu serta praktik nyata dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air, tapi juga menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk menunjukkan dan mempromosikan kekayaan budaya serta pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kita baru saja menyaksikan gala dinner dari World Water Forum. Luar biasa sekali kita lihat penampilan pelaku ekonomi kreatif yang menampilkan keunggulan Indoensia dari subsektor musik, seni pertunjukan, juga budaya serta tentunya kuliner kita,” kata Sandiaga, Minggu (19/5/2024) malam.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, para kepala negara dan delegasi sangat menikmati beragam sajian dalam acara yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo. Mulai dari pertunjukan khas nusantara hingga hidangan tradisional.
Selama sesi acara, para tamu undangan juga disuguhkan dengan ragam tarian dengan koreografinya yang menarik. Mulai dari tarian khas Bali sebagai pembuka, tari Sumbawa, dan Melayu.
Kawasan Garuda Wisnu Kencana pada acara malam tersebut juga terlihat indah dengan penataan lampu dan layar LED yang menampilkan air sebagai elemen utama, yakni “Air untuk Kesejahteraan Bersama”.
Air dinarasikan sebagai simbol yang memiliki kekuatan dalam mendorong perubahan, ketenangan, kekuatan, dan sumber kehidupan. Makna ini tergambarkan dalam narasi, konfigurasi tari tradisi kontemporer, modern, dan akrobat kolosal yang berpadu dengan visual pada tebing dan lantai. Semuanya mereprentasikan semangat dari World Water Forum.
Sementara untuk hidangan, menu yang disajikan juga menunjukkan cita rasa khas Indonesia. Mulai dari hidangan pembuka, sup, makanan utama, hingga makanan penutup. Para tamu diberikan sajian berupa pilihan menu seperti pepes kembang tahu, kerang panggang, soto kudus, steak belancang, garang asem, buntil daun pepaya, klappertaart, juga buah segar.
Semua menu tersebut dibuat untuk dapat menjadi pilihan mulai dari reguler, no beef, juga vegetarian.
Selama acara makan malam berlangsung, para kepala negara dan delegasi juga disuguhi penampilan dari para pengisi acara. Mulai dari aktor Reza Rahadian yang memberikan kejutan dengan menunjukkan kemampuannya bernyanyi.
Kemudian ada Teddy Adhitya, Tompi, Mawar de Jongh, Albert Fakdawer, GAC, RAN, serta Bulan Sutena. Mereka membawakan berbagai lagu yang membuat para tamu begitu terhibur.
“The look, the feel, the sound, the taste, the smell, ditambah dengan keramahan khas Indonesia, benar-benar sangat terasa dalam suasana malam di bawah megahnya patung Garuda Wisnu Kencana,” kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga berharap penyelenggaraan event internasional dengan skala terbesar terakhir di tahun ini dapat memberikan kesan bagi para kepala negara dan delegasi. Menjadi
“Dan kita baru saja dapat konfirmasi dari World Water Council bahwa sudah tembus 50 ribu total kunjungan ke Bali, ini memecahkan rekor dari World Water Forum sendiri,” kata Menparekraf Sandiaga. ***