Ekonomi
Wisuda ke-26 Poltekpar Medan, Sesmenparekraf Wayan Giri Adnyani Harap Para Lulusan Dapat Segera Berkontribusi pada Pengembangan Parekraf
FAKTUAL INDONESIA: Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani berharap para lulusan Wisuda ke-26 Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan, Sumatera Utara (Sumut) dapat segera mengaplikasikan ilmu, keterampilan dan nilai-nilai profesionalisme, dan berkontribusi pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
“Di era yang serba dinamis dan penuh dengan perubahan, inovasi adalah kunci. Sebagai lulusan yang siap memasuki dunia kerja, saya berharap kita tidak hanya menjadi tenaga profesional yang kompeten, tetapi juga menjadi individu yang mampu berpikir kreatif, mengambil inisiatif, dan memberikan inspirasi kepada orang-orang di sekitar kita,” kata Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani dalam wisuda Poltekpar Medan yang berlangsung di Gedung Dome Serbaguna Poltekpar Medan, Rabu (9/10/2024).
Wayan Giri Adnyani juga menyampaikan selamat atas pencapaian para alumni yang telah menempuh perjalanan panjang penuh dedikasi, kerja keras, dan semangat belajar yang tinggi.
Poltekpar Medan menggelar acara wisuda ke-26 dengan total lulusan sebanyak 444 orang dan mendorong para alumni berkontribusi majukan sektor pariwisata Indonesia.
Baca Juga : Keprihatinan akan Ketimpangan Gender dalam Industri Kepariwisataan Antar Sesmenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani Raih Gelar Doktor
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani dalam rilisnya melaporkan, wisuda ke-26 Poltekpar Medan mengusung tema “Graduates of Poltekpar Medan: Innovating, Inspiring, and Giving Positive Impact”. Tema ini dipilih karena relevan dengan tantangan dan kebutuhan industri pariwisata dan ekonomi kreatif saat ini.
Politeknik Pariwisata Medan telah membekali para alumni dengan ilmu, keterampilan, dan nilai-nilai profesionalisme yang sangat diperlukan industri. Setelah wisuda, para alumni akan mempraktikkan semua yang telah dipelajari dalam dunia kerja.
“Industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia saat ini terus berkembang pesat. Kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan citra bangsa semakin signifikan. Hal ini harus didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni,” ujar Giri.
Para alumni Poltekpar Medan juga diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang mampu menghadirkan inovasi baru serta inspirasi juga memberikan dampak positif baik di lingkungan kerja maupun masyarakat. Baik di level nasional maupun internasional. Para alumni juga diharapkan tidak hanya menjadi pekerja tapi juga mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain.
“Jadilah generasi yang tidak hanya mengejar karier pribadi, tetapi juga berkontribusi untuk kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Giri.
Direktur Poltekpar Medan, Ngatemin, menjelaskan 444 wisudawan/wisudawati Poltekpar Medan kali ini terbagi dalam beberapa jenjang pendidikan dan program studi. Program S2 Magister Terapan Pariwisata sebanyak 13 orang, Program Diploma IV Program Studi Pengelolaan Perhotelan sebanyak 64 orang, serta Program Studi Destinasi Pariwisata 28 orang.
Selain itu juga Diploma III Program Studi Seni Kuliner sebanyak 62 orang, Program Studi Divisi Kamar sebanyak 44 orang, Program Studi Tata Hidang sebanyak 59 orang, Program Studi Seni Pengolahan Patiseri sebanyak 68 orang, Program Studi Perjalanan Wisata sebanyak 60 orang, Program Studi Manajemen Perencanaan dan Pemasaran Pariwisata sebanyak 45 orang, dan wisudawan tambahan sebanyak 1 orang.
Baca Juga : Serap Aspirasi Pelaku Parekraf Tabanan Bali, Sesmenparekraf Siap Suarakan Keluhan Perizinan OSS ke Instansi Terkait
“Sebagai bangsa yang kaya akan budaya, keindahan alam, dan keragaman, kita memiliki modal besar untuk menjadi destinasi unggulan di dunia. Dan para wisudawan dan wisudawati, memiliki peran besar dalam mewujudkannya. Semoga keberhasilan hari ini menjadi awal dari perjalanan yang lebih gemilang di masa depan. Para alumni diharapkan untuk terus belajar, berinovasi, dan memberikan yang terbaik untuk diri sendiri khususnya serta bangsa dan negara pada umumnya,” ujar Ngatemin.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Andar Danova L. Goeltom; Inspektur I Kemenparekraf/Baparekraf, Nina Azhari; Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Rusiawan; dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.
Kemudian Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kemenparekraf/Baparekraf, Iin Dwi Purwanti; Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatra Utara; Zumri Sulthony; Pimpinan dari seluruh Poltekpar di bawah naungan Kemenparekraf/Baparekraf; Kasubdit Wisata Ditpamobvit Polda Sumut, AKBP Marganda Aritonang; Direktur Utama PT. Deltaguna Indomegah, Bapak Alwi; dan lainnya.
Wisata Ramah Perempuan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Diseminasi Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan” di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), sebagai upaya memberikan edukasi dan meningkatkan peran perempuan dalam mengembangkan desa wisata secara aman dan nyaman.
Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengungkapkan tenaga kerja di bidang pariwisata mayoritas adalah perempuan dengan persentase sebesar 54,22 persen dan di sektor ekonomi kreatif sebesar 56,62 persen, termasuk UMKM yang di dalamnya sebanyak 64,5 persen dikelola oleh perempuan.
“Data yang dihimpun Pusdatin Kemenparekraf pada 2023 ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam sektor ini,” kata Ni Wayan Giri saat membuka acara Diseminasi Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan yang berlangsung di Hotel Adimulia, Medan, Sumatra Utara, Selasa (8/10/2024).
Kendati demikian, para tenaga kerja perempuan di bidang parekraf merasa aspek keamanan dan kenyamanan masih menjadi kendala. Hal yang sama juga dirasakan oleh wisatawan perempuan ketika berwisata.
Kemenparekraf ditegaskan Ni Wayan Giri, memiliki komitmen untuk mengimplementasikan kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan nasional, sesuai dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000.
Baca Juga : FGD CATC di Poltekpar Palembang, Sesmenparekraf Wayan Giri: TVET Harus Mampu Memenuhi Tuntutan Pasar Global
PUG bertujuan mewujudkan kesetaraan gender untuk menciptakan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia serta menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dan tenaga kerja perempuan.
Kesetaraan gender juga menjadi poin penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Wujud konkret dari komitmen tersebut adalah terjalinnya kolaborasi yang erat antara Kemenparekraf bersama KemenPPPA dan Kemendes PDTT. Dimana ketiganya telah menyusun pedoman “Desa Wisata Ramah Perempuan” pada 31 Agustus 2024.
Pedoman “Desa Wisata Ramah Perempuan” dapat menjadi acuan untuk mengembangkan destinasi dan infrastruktur wisata yang mengakomodasi kebutuhan wisatawan perempuan serta pelaku usaha perempuan.
Ni Wayan Giri berharap melalui pedoman ini perempuan dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan layanan dan pengalaman berwisata, sehingga pelaku usaha maupun wisatawan perempuan merasa aman, nyaman dan menjadi pengalaman yang tak terlupakan ketika berkunjung ke desa wisata.
“Sumatra Utara sendiri berkomitmen akan mengimplementasikan Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan pada satu atau dua desa wisata yang ada di wilayahnya,” kata Ni Wayan Giri.
Dalam kesempatan tersebut, Ni Wayan Giri juga mengajak seluruh unsur pentahelix untuk terus berkomitmen memperkuat implementasi PGU dalam pengembangan desa wisata ramah perempuan.
“Mari kita bersama-sama menjadi agen perubahan untuk masa depan pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih inklusif dan berkeadilan,” ujarnya.
Kegiatan Diseminasi Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan turut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatra Utara, Zumri Sulthony; Akademisi Universitas Sahid Jakarta, Dr. Rahtika Diana; Owner Ecovillage Silimalombu Toba, Ratnauli Gultom; Wakil Direktur III Poltekpar Medan, Femmy Indriany Dalimunthe; dan Program Development Manager Indonesian Ecotourism Network (INDECON), Wita.
Kegiatan tersebut di moderator oleh Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kemenparekraf/Baparekraf, Iin Dwi Purwanti.
Baca Juga : Berikan Penghargaan Kearsipan Satuan Kerja, Sesmenparekraf Giri: Peran Arsip Semakin Meningkat untuk Mengokohkan Rasa kebangsaan
Di sela-sela kegiatan Diseminasi Pedoman Desa Wisata Ramah Perempuan, Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani meluncurkan buku berjudul “Inspirasi dari Perempuan di Destinasi Pariwisata Indonesia” edisi ketiga tahun 2024 yang diharapkan dapat memberikan motivasi dan contoh nyata bagi perempuan lainnya untuk semangat membangun parekraf Indonesia yang semakin inklusif dan berkelanjutan.
“Satu buku ini isinya ada 10 perempuan inspiratif di desa wisata. Kita mencoba memetakan champion-champion perempuan yang ada di desa wisata tentunya dengan jenis pekerjaan yang berbeda. Jadi kita bisa saling belajar,” kata Ni Wayan Giri.
Turut hadir Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani serta para tamu undangan dan peserta kegiatan. ***