Connect with us

Ekonomi

Rupiah Ditutup Menanjak, IHSG BEI Menguat dan Harga Emas Antam Naik

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Rupiah Ditutup Menanjak, IHSG BEI Menguat dan Harga Emas Antam Naik

Kurs rupiah menanjak terhadap dolar Amerika Serikat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat dan harga emas batangan PT Antam naik, Rabu (4/9/2024)

FAKTUAL INDONESIA: Rupiah ditutup menanjak terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (4/9/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat dan harga emas batangan PT Antam naik.

Naiknya nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS seriring dengan tingkat inflasi Indonesia yang berada dalam kisaran sasaran bank sentral.

Sedangkan IHSG BEI ditutup menguat Rabu sore di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

Baca Juga : Penutupan Perdagangan Senin, Rupiah Melemah, IHSG Menguat dan Emas Antam Ajeg

Sementara itu harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali sehingga harga emas per gram kini menjadi Rp1.406.000.

Demikian pantauan perdagangan Rabu untuk rupiah, IHG dan emas batangan antam yang dikutip dari laporan media online antaranews.com

Advertisement

Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah ditutup menanjak 46 poin atau 0,30 persen menjadi Rp15.480 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.526 per dolar AS.

“Tingkat inflasi tahunan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar 2,12 persen, sejalan dengan ekspektasi pasar dan berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 hingga 3,5 persen,” kata analis Finex, Brahmantya Himawan saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Angka inflasi terbaru tidak banyak berubah dari angka 2,13 persen pada Juli 2024, namun karena harga pangan naik ke level terendah dalam 13 bulan di tengah melimpahnya pasokan beras karena musim panen mundur dari yang seharusnya bulan Maret menjadi Mei.

Namun, menurut Brahmantya, permintaan importir terhadap dolar AS akan kembali meningkat, penghindaran risiko akan membebani rupiah, dan mata uang safe-haven seperti dolar AS mungkin menguat terhadap dolar.

Semua perhatian pelaku pasar pada Jumat akan tertuju pada aktor utama fundamental awal bulan yaitu Non-farm Payrolls (NFP) AS untuk Agustus 2024. Hal itu dapat memberikan beberapa petunjuk mengenai pemotongan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed tahun ini yang dinantikan seluruh dunia mengenai dampak yang akan terjadi akankah soft landing maupun hard landing.

Advertisement

“Pemangkasan suku bunga berpotensi menjadi angin segar bagi rupiah dan membuat geliat ekonomi serta pertumbuhan bisnis pada tahun depan,” ujarnya.

Baca Juga : Rupiah Melemah terhadap Dolar AS, IHSG Menguat, Emas Antam Naik pada Pembukaan Pasar Akhir Pekan dan Bulan

Tidak hanya itu, fenomena demonstrasi besar-besaran di Israel yang menyerukan gencatan senjata oleh warga Israel sendiri dapat menjadi kabar baik bagi geopolitik saat ini yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi untuk mereda, hal tersebut juga dapat mengurangi permintaan akan mata uang safe haven dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu meningkat ke level Rp15.490 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.557 per dolar AS.

IHSG Ditutup Menguat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

Advertisement

IHSG ditutup menguat 56,37 poin atau 0,74 persen ke posisi 7.672,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,58 poin atau 0,06 persen ke posisi 941,69.

“Bursa regional Asia mengalami koreksi yang tampaknya dipengaruhi pasca rilis data manufaktur Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan dari sebelumnya 48 menjadi 47.9,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Penurunan tersebut menunjukkan adanya perlambatan aktivitas ekonomi AS, dampak dari melemahnya permintaan sehingga menyebabkan produksi menurun.

Penurunan aktivitas manufaktur tersebut Sementara itu, The Caixin General Services PMI China turun menjadi 51,6 pada Agustus 2024 dari 52,1 pada bulan sebelumnya, di bawah perkiraan pasar sebesar 52,2.

Sentimen lainnya, pasar juga fokus perhatian setelah Gubernur Bank of Japan (BOJ) membuka potensi kenaikan kembali pada suku bunga kebijakan di Jepang.

Advertisement

Rencana tersebut tampaknya upaya menormalisasi kebijakan moneter dan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan sangat bergantung pada data ekonomi Jepang.

Dikarenakan BoJ akan melihat kecepatan peningkatan inflasi, pertumbuhan upah dan ekspektasi inflasi dalam normalisasi kebijakan.

Dari dalam negeri, hasil asesmen yang dilakukan oleh IMF tampaknya memberikan kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi dalam negeri.

Baca Juga : Pembukaan Akhir Bulan, Rupiah Merosot, IHSG Mendatar, Emas Antam Melonjak

Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan oleh Lembaga IMF menunjukkan bahwa perekonomian dan sektor keuangan Indonesia dalam kondisi yang tangguh dan resilien.

IMF mengungkapkan utang pemerintah masih rendah, yang mencerminkan bahwa komitmen untuk menjaga penyangga fiskal yang kuat, dan memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai 5,0 persen dan akan mencapai 5,1 persen pada tahun 2024 dan dalam jangka menengah.

Advertisement

Hal tersebut menunjukkan bagaimana ketahanan ekonomi dalam negeri yang solid di tengah ketidakpastian global dan tensi geopolitik dunia.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 1,83 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor kesehatan yang naik sebesar 1,60 persen dan 1,18 persen.

Sedangkan, tiga sektor terkoreksi yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus 0,45 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor energi yang masing- masing turun sebesar 0,32 persen dan 0,17 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BINO, AKSI, KJEN, KPIG dan INDO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GULA, OASA, RAAM, BELL dan MAYA

Advertisement

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.187.757 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 36,75 miliar lembar saham senilai Rp11,46 triliun. Sebanyak 268 saham naik 331 saham menurun, dan 198 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 1.638,69 poin atau 4,24 persen ke 37,047,60, indeks Hang Seng melemah 194,15 poin atau 1,10 persen ke 17.457,33, indeks Shanghai melemah 18,69 poin atau 0,67 persen ke 2.784,28, dan indeks Strait Times melemah 38,96 poin atau 1,12 persen ke 3.441,37.

Baca Juga : Penutupan Jumat, Rupiah Menguat terhadap Dolar AS sedang IHSG Melemah dan Emas Antam Turun

Emas Antam

Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Rabu pagi, kembali naik sebesar Rp2.000, yang sehari sebelumnya naik sebesar Rp3.000, sehingga harga emas per gram kini menjadi Rp1.406.000.

Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Rabu (4/9), turut naik menjadi Rp1.254.000 per gram.

Advertisement

Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.

Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP.

PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.

Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Rabu:

– Harga emas 0,5 gram: Rp753.000

Advertisement

– Harga emas 1 gram: Rp1.406.000

– Harga emas 2 gram: Rp2.752.000

– Harga emas 3 gram: Rp4.103.000

– Harga emas 5 gram: Rp6.805.000

– Harga emas 10 gram: Rp13.555.000

Advertisement

– Harga emas 25 gram: Rp33.762.000

– Harga emas 50 gram: Rp67.445.000

– Harga emas 100 gram: Rp134.812.000

– Harga emas 250 gram: Rp336.765.000

– Harga emas 500 gram: Rp673.320.000

Advertisement

– Harga emas 1.000 gram: Rp1.346.600.000

Baca Juga : Ini Alasan Rupiah Menurun terhadap Dolar Amerika, IHSG Melemah dan Emas Antam Turun

Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP.

Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement