Connect with us

Olahraga

Olimpiade 2024 Paris: Kontingen Indonesia Dulang 2 Emas Sehari, Cdm Anindya Bakrie: Akhirnya Sampai di Ujung Manis

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Chief De Mission (CdM) Kontingen Indonesia Anindya Bakrie (ketiga dari kiri) bangga terhadap Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas pada Olimpiade tahun 2024 di Paris, Prancis

Chief De Mission (CdM) Kontingen Indonesia Anindya Bakrie (ketiga dari kiri) bangga terhadap Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo yang sukses meraih medali emas pada Olimpiade tahun 2024 di Paris, Prancis

FAKTUAL INDONESIA: Perjuangan luar biasa Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah berbuah  dua medali emas melalui cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi.

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih pun dua kali berkumandang dan berkibar di puncak dalam sehari di ajang Olimpiade tahun 2024 Paris, Prancis.

Prestasi Veddriq dan Rizki itu membuat Kontingen Indonesia meraih 2 emas dan 1 perunggu dan melesat ke posisi 28 pada klasemen perolehan medali dari urutan 70 sebelumnya.

Baca Juga : Olimpiade 2024 Paris: Sumbang Emas ke-2 Indonesia, Rizki Juniansyah: Terima kasih, Ini untuk HUT RI ke-79

Raihan dua emas ini juga membuat Kontingen Merah Putih mengulang prestasi 32 tahun lalu pada Olimpiade 1992 Barcelona, Spanyol ketika membua era emas dengan raihan 2 emas melalui bulutangkis.

Chief De Mission (CdM) Kontingen Indonesia Anindya Bakrie menyatakan kerja keras, dedikasi dan komitmen penuh untuk memberikan yang terbaik akhirnya berbuah manis.

Advertisement

“Terima kasih doa dan dukungannya, hingga akhirnya sampai diujungnya manis. Saya bangga sama mereka Rizki dan Veddriq. Apa yang mereka lakukan penuh kerja keras, dedikasi dan penuh komitmen untuk memberikan yang terbaik kepada Merah Putih sampai lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali di tanggal 8 Agustus. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu, ini kerja tim yang luar biasa,” kata  CdM Anindya Bakrie.

Di cabang olahraga angkat besi kelas 73kg, Rizki Juniansyah juga berhasil mencatatkan sejarah meraih medali emas. Rizki berhasil meraih total angkatan 354kg dengan rincian snatch 155kg serta clean and jerk 199kg sekaligus mencatatkan Olympic Record.

Medali perak diraih wakil Thailand, Weeraphon Wichuma dengan total angkatan 346 kg dan perunggu direbut Bozhidar Andreev dari Bulgaria lewat torehan 344 kg.

Sebelumnya pada Kamis siang, sejarah medali emas pertama dari sport climbing nomor speed melalui Veddriq Leonardo dengan catatan Waktu 4,75 detik setelah memanjat papan setinggi 15 meter. Di final Veddriq mengalahkan Wu Peng (China) dan perunggu Sam Watson (Amerika Serikat).

“Tanpa disadari banyak kode-kode alam Catatannya 4,75 detik. Kalau dijumlah 4+75 jadi 79 sama dengan HUT RI ke-79. Ini mendakan alam dan Tuhan berpihak kepada kita dan atlet yang telah berjuang serta kompak para pengurusnya,” ujar Anin.

Advertisement

Dia menambahkan, ini kali pertama emas diluar badminton. Ini menandakan Indonesia bisa bersaing dengan siapapun termasuk China dan Amerika Serikat.

“Bangga dengan Veddriq dan Rizki juga semua supporting system. Ini kerja keras tim juga sebagai kado ulang tahun Indonesia ke-79,” ucapnya Anin.

Sejak Indonesia mengkuti Olimpiade Helsinki 1952 di Finlandia, total atlet Indonesia sudah mengoleksi 40 medali dan 10 diantaranya medali emas.

Medali pertama diraih pada Olimpiade Seoul 1988, yakni meraih medali perak lewat tiga Srikandi panahan Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani. Indonesia di peringkat 36.

Emas pertama diraih pada Olimpiade 1992 Barcelona dan langsung dua medali emas melalui cabang bulutangkis tunggal putra Alan Budi Kusuma serta tunggal putri Susi Susanti. Total Indonesia meraih dua emas, dua perak, satu perunggu di peringkat 24 klasemen medali.

Advertisement

Kemudian tradisi medali emas Indonesia selalu terjaga mulai Atalanta 1996 di peringkat 41 dengan 1 emas, 1 perak, 2 perunggu. Di Olimpiade Sydney 2000 di peringkat 38 dengan 1 emas, 3 perak, 2 perunggu.

Pada penampilan Tim Indonesia di Olimpiade Athena 2004 berada di peringkat 48 dengan 1 emas, 1 perak, 2 perunggu. Olimpiade Beijing 2008 di peringkat 40 dengan 1 emas, 1 perak, 4 perunggu.

Olimpiade London 2012 Indonesia belum berhasil menjaga tradisi emas hanya meraih dua perak dan satu perunggu di peringkat 60.

Baca Juga : Olimpiade 2024 Paris: Rizki Juniahsyah Cetak Sejarah Raih Emas ke-2 Indonesia dan Pertama Angkat Besi

Tradisi emas kembali terjaga pada Olimpiade Rio 2016 di peringkat 46 dengan 1 emas, 2 perak. Olimpiade Tokyo 2020 di peringkat 55 dengan 1 emas, 1 perak, 3 perunggu.

“Bersyukur Indonesia peringkatnya melesat di klasemen Ini kerja keras semua pihak mulai dari pemerintah, NOC, KONI, cabang olahraga, insan olahraga dan semua pihak yang mendukung. Sekali lagi terima kasih lagu Indonesia Raya bisa berkumandang dua kali. Terakhir kali 32 tahun lalu pada Olimpiade Barcelona 1992,” ucap Anin. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement