Connect with us

Olahraga

Olimpiade 2024 Paris: Sumbang Emas ke-2 Indonesia, Rizki Juniansyah: Terima kasih, Ini untuk HUT RI ke-79

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Rizky Juniansyah berpose dengan medali emas bersejarah yang diraihnya di Olimpiade tahun 2024 Paris, Prancis dari cabang angkat besi kelas 73 kg putra, Kamis (8/8/2024) atau Jumat WIB. (NOC Indonesia)

Rizky Juniansyah berpose dengan medali emas bersejarah yang diraihnya di Olimpiade tahun 2024 Paris, Prancis dari cabang angkat besi kelas 73 kg putra, Kamis (8/8/2024) atau Jumat WIB. (NOC Indonesia)

FAKTUAL INDONESIA: “Terima kasih, ini untuk HUT RI ke-79,” kata lifter Rizki Juniansyah setelah sukses mempersembahkan medali emas ke-2 untuk Indonesia pada Olimpiade tahun 2024 Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024) atau Jumat dini hari WIB.

Keberhasilan merebut emas kelas 73 kg cabang angkat besi dengan angkatan total 354 kg mengantar Rizki juga mengukir sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade. Selain itu, Rizki juga sekaligus mencatatkan namanya sebagai pemegang Olympic Record untuk clean and jerk dengan angkatan 199kg.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT bisa buat sejarah medali emas pertama untuk angkat besi di Olimpiade. Ini untuk angkat besi Indonesia. Terima kasih semua yang membantu dan memberikan support baik dari masyarakat, Pak Rosan, Joko Pramono, Pelatih, keluarga, CdM Anin, Raja Sapta Oktohari, Menpora, keluarga di Serang dan Banten, Buldog Gym, bapak angkat saya. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu,” kata Rizki.

Baca Juga : Olimpiade 2024 Paris: Rizki Juniahsyah Cetak Sejarah Raih Emas ke-2 Indonesia dan Pertama Angkat Besi

Dia mengaku sempat deg-degan ketika tertinggal di angkatan snatch dari rival beratnya, Shi Zhiyong (Cina).

“Waktu Angkatan snatch saya tertinggal, sempat deg-degan juga. Saya kemudian bisa bangkit dan semangat saya kembali untuk angkatan clean and jerk,” ujar Rizki .

Advertisement

Saat ditanya ketika lifter Shi Zhiyong (Cina) tak mampu mengangkat clean and jerk, Rizki justru respect terhadapnya.

“Saya terharu, karena dia juga teman baik saya, dia senior saya, saya respect sama dia sudah tiga kali Olimpiade dan dapat dua medali emas,” ucapnya.

Salah satu mood boster Rizki adalah dihadirkannya keluarga di Paris. CdM Anindya Bakrie langsung menerbangkan sang Ibu, Yeni Rohaeni Durachim dan kakaknya Riska Anjani Yasin.

“Kehadiran keluarga dan itu support nomor satu. Saya ada dalam Rahim mama, mama yang terbaik. Setiap saya cium kaki dan cuci kaki mama serta meminumnya, alhamdulillah selalu berkah,” jelas Rizki.

Di awal, Rizki gagal di angkatan snatch pertama dengan berat beban 155kg. Namun, dipercobaan kedua, Rizki berhasil mengangkat beban yang sama. Di kesempatan snatch terakhir, ia mencoba mengangkat 162kg namun gagal.

Advertisement

Pada clean and jerk, Rizki mulus di angkatan pertama 191kg. Lifter 21 tahun itu kemudian menaikkan beban angkatannya menjadi 199kg di angkatan kedua yang menjadi rekor Olimpiade. Total Angkatan Rizki 354kg.

Lawan ketat Rizki yang dari China Shi Zhiyong justru gagal di tiga angkatan clean and jerk. Wakil China yang juga merupakan dua kali medali emas Olimpiade itu gagal mengangkat beban 191kg.

Baca Juga : Olimpiade 2024 Paris: Veddriq Sumbang Emas, CdM Anindya Bakrie: Ini Menandakan Indonesia Bisa Bersaing dengan Siapa pun

Pada debutnya di World Championship  2022, Rizki berhasil meraih medali perak dan emas. Lifter  asal Serang, Banten itu juga merupakan pemegang world record untuk angkatan  total yakni 365kg pada World Cup 2024 di Phuket, Thailand.

Medali perak di cabang olahraga angkat besi kelas 73kg direbut lifter Weeraphon Wichuma (Thailand) dengan total Angkatan 346kg dan perunggu dibawa pulang Bozhidar Andreev (Bulgaria) 344kg. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement