Connect with us

Nusantara

Menag Berharap AICIS Berikan Kontribusi Bagi Ilmu Pengetahuan dan Keislaman

Avatar

Diterbitkan

pada

 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pembukaan AICIS di Solo. (Foto : Istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA : Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, berharap kegiatan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 mampu memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan keislaman. Selain itu juga mampu memberikan sumbangan bagi peradaban untuk dunia yang lebih baik.

“Ini adalah kegiatan ilmiah intelektual berkelas dunia yang luar biasa kita harapkan memiliki kontribusi dan sumbangan yang sangat berarti untuk peradaban dunia yang lebih baik,” jelas Menag seusai menghadiri pembukaan AICIS 2021 di The Sunan Hotel Solo, Senin (25/10/2021).

Dalam AICIS 2021 yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin secara daring tersebut, Menag juga mengatakan Kementerian Agama (Kemenag)  mendukung kegiatan AICIS yang dalam memberikan penguatan kapasitas pada para ilmuwan dan dunia intektual.

“AICIS merupakan sebuah miniatur kajian Islam Indonesia yang terbuka dan mudah. AICIS juga  menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mayoritas memeluk agama Islam yang memiliki sifat terbuka atas kajian kritis,” jelasnya lagi.

Advertisement

Lebih lanjut Menag mengatakan dirinya menemukan fakta bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang moderat dan inklusif dan ini  menjadi rujukan Kementerian Agama untuk terus mengusung moderasi beragama sebagai ciri khas bangsa. Baik dalam lingkup bangsa sendiri maupun internasional.

“Bagi perguruan tinggi, AICIS diharapkan menjadi sarana civitas akademika kementerian agama memberikan kontirbusi terbaik,”katanya.

Hasil karya anak bangsa tentang studi Islam hendaknya berdampak signifikan terhadap dunia.

Sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin membuka AICIS yang mengambil tema Islam in A Changing Global Context: Rethinking Fiqh Reactualization and Public Policy, itu.

Dalam sambutannya, Wapres mengatakan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini pertimbangan paling utama dalam menetapkan fatwa karena tidak ada alternatif penggantinya.

Advertisement

“Kebijakan pemerintah adalah  manivestasi tanggungjawab menjaga masyarakat. Harus bersikap bahwa pemerintah melayani pemerintah berdasarkan pertimbangan kemaslahatan masyarakat,” jelas Wapres.

Menurut Wapres pendekatan fikih turut berperan dalam penanggulangan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

Sementara itu terkait pelaksanaan AICIS, Ma’ruf mengatakan kegiatan tersebut memiliki peran penting. Tidak hanya mampu menguatkan kajian islam di tanah air khususnya di Perguruan Tinggi Keagaaman Islam (PTKI).

“Tetapi juga mempromosikan Indonesia sebagai pusat kajian Islam dunia yang mengusung gagasan Islam Indonesia moderat yang mempunyai  posisi sentral dan dibutuhkan masyarakat dunia dalam mengatasi konflik dan masalah lainnya,” paparnya.

AICIS diikuti peserta dari dalam dan luar negeri. Acara tersebut dilangsungkan secara daring dan hanya pembukaanya saja yang dilaksanakan secara hybrid.

Advertisement

Peserta AICIS 2021 berasal dari Filipina, Malaysia, Thailand, Mesir, Korea Selatan, Jepang, Norwegia, Finlandia, Belanda, Inggris Raya, Amerika Serikat, Qatar, Kuwait, Brunei Darussalam, UEA, Singapura, Srilanka, Madagaskar, India, Pakistan, dan Indonesia. AICIS merupakan wadah bertemunya para pemikir dan pemangku kepentingan studi Islam dari seluruh dunia. ***

Lanjutkan Membaca
Klik Untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement