Connect with us

Nasional

Bencana Negeriku: Cari Satu Korban Tanah Longsor Blitar, BPBD Jatim Terjunkan TRC

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Dari tiga korban yang tertimbun material longsor di Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, baru dua yang sudah ditemukan, sedangkan satu orang lainnya belum.

Dari tiga korban yang tertimbun material longsor di Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, baru dua yang sudah ditemukan, sedangkan satu orang lainnya belum.

FAKTUAL INDONESIA: Pemilik kandang ayam, Gunawan yang diduga menjadi korban tanah longsor di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, masih dicari petugas gabungan dari SAR Trenggalek, TNI/Polri hingga relawan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menerjunkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk membantu mencari korban tanah longsor di Kabupaten Blitar.

Dari tiga korban yang tertimbun material longsor di Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, masih dua yang sudah ditemukan, sedangkan satu orang lainnya belum.

“Sampai pukul 17.00 WIB, satu orang korban dalam pencarian (DP) belum diketemukan. Kegiatan pembersihan dan pencarian korban dihentikan dan dilanjutkan besok hari Selasa, 2 Juli 2024 pukul 08.00 WIB,” kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto.

Dia mengungkapkan bahwa untuk pencarian korban akan dilanjutkan pada Selasa (2/7). Tim sementara waktu istirahat, karena cuaca juga sudah malam.

Advertisement

Kepala Tim Pos SAR Trenggalek Yoni Fariza mengatakan dalam pencarian itu dibantu sekitar 200 orang yang merupakan tim gabungan. Pencarian dilakukan di sekitar titik yang diduga korban tertimbun tanah longsor.

“Untuk tim gabungan ada sekitar 200 personel dengan dua alat berat. Di hari kedua ini, pencarian satu orang korban tertimbun longsor yang belum kami temukan,” katanya di Blitar, Senin.

Ia mengatakan, dalam proses pencarian satu korban tanah longsor tersebut tim mengganti alat berat dari sebelumnya kecil eskavator PC 75 menjadi eskavator PC 100. Hal itu dilakukan dengan harapan proses pencarian lebih mudah.

Selain itu, juga masih ada tambahan alat berat lagi menuju ke lokasi tanah longsor. Namun, untuk saat ini masih ditahan sebab akan sulit bergerak di lokasi longsor.

“Masih ada satu bantuan alat berat lagi mengarah ke lokasi longsor. Kami tahan di luar, karena kondisi di dalam susah gerak. Untuk radius tidak jauh dari sekitar titik yang kami duga korban terakhir terseret longsor,” kata dia.

Advertisement

Ia mengakui, ada beberapa kendala yang membuat petugas agak kesulitan melakukan pencarian yakni kedalaman material longsor serta akses. Bagian bawah lokasi longsor tersebut modelnya mengerucut sehingga bagian atas lebar sedangkan bagian bawah sempit.

“Bagian bawah mengerucut atas lebar. Semakin ke bawah semakin sempit, jadi olah gerak alat berat terbatas,” ujar dia.

Dirinya juga menambahkan, proses pencarian korban akan dilakukan selama tujuh hari. Namun, jika sebelum tujuh hari korban sudah ditemukan, pencarian secara otomatis dihentikan.

Terjunkan TRC

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menerjunkan personel tim reaksi cepat (TRC) untuk membantu mencari korban tanah longsor di Kabupaten Blitar.

Advertisement

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengemukakan pihaknya langsung menerjunkan TRC ke lokasi kejadian setelah mendapat informasi tanah longsor di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.

“Selain personel, BPBD Jatim juga membawa sejumlah peralatan pencarian korban, seperti sekop, chainsaw, masker, dan kantong jenazah,” katanya dalam rilis di Blitar, Senin.

Ia menambahkan BPBD Jatim juga membawa bantuan dukungan logistik untuk dapur umum berupa paket makanan siap saji, tambahan gizi, lauk pauk dan selimut.

Gatot mengungkapkan hingga saat ini tim gabungan yang terdiri atas SAR Blitar, BPBD Kabupaten Blitar, TRC BPBD Jatim, SAR Kanjurhuan, Tagana, TNI, Polri, para relawan, dan unsur perangkat desa serta kecamatan terus melakukan pencarian korban, dengan menggunakan dua alat berat.

Berdasarkan data terbaru, penanganan di lokasi kejadian, dua orang telah ditemukan Minggu (30/6) malam sekitar pukul 22.55 WIB, dalam kondisi meninggal dunia atas nama Jarianto (62) dan Mugiono (69).

Advertisement

Sedangkan satu orang, ditemukan dalam kondisi luka ringan atas nama Anto (23). Adapun seorang lagi masih dalam proses pencarian, yakni Gunawan (45).

Ia berharap ikhtiar yang dilakukan tim gabungan bisa membuahkan hasil dengan ditemukannya satu korban tersisa.

“Kami juga meminta segenap masyarakat untuk berhati-hati saat melakukan kegiatan di area yang memiliki potensi bencana alam, seperti tanah longsor atau lainnya,” kata dia.

Bencana alam berupa tanah longsor ini terjadi pada Minggu (30/6) dengan ketinggian 20 meter, lebar 40 meter dan kedalaman 5 meter. Adapun luas areanya mencapai sekitar 250 meter persegi.

Selain itu, satu unit kandang ayam juga dilaporkan mengalami kerusakan. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement