Connect with us

Nasional

Banjir Bandang akibat Hujan Deras dan Tanggul Jebol Terjang Permukiman KAT Didingga Gorontalo Utara

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Banjir Bandang akibat Hujan Deras dan Tanggul Jebol Terjang Permukiman KAT Didingga Gorontalo Utara

Banjir bandang menerjang Permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) Desa Didingga, Kecamatan Biau Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Rabu (11/6/2025).

FAKTUAL INDONESIA: Hujan deras yang membuat sungai besar Didingga dan tanggul jebol mengakibatkan banjir bandang menerjang permukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) Desa Didingga Kecamatan Biau Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Kepala Desa Didingga Sarcito Potale di Gorontalo, Rabu (11/6/2025), mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak sore, membuat sungai besar Didingga tidak lagi mampu menampung debit air hingga meluap dan menyebabkan banjir bandang.

Selain itu, tanggul jebol sepanjang 300 meter kembali terjadi di Sungai Didingga, sehingga memicu banjir bandang tersebut.

Baca Juga : Banjir Bandang Sausu Kabupaten Parigi Moutong Sulteng, 1 Jembatan Putus 73 KK Terdampak

Sebanyak 57 unit rumah KAT terendam, 68 kepala keluarga (KK) atau 245 jiwa terdampak.

“Banjir bandang menerjang permukiman KAT yang merupakan satu wilayah dusun di desa kami sekitar pukul 18.10 Wita hingga saat ini,” kata Sarcito Potale di Gorontalo, Rabu.

Advertisement

Seperti dilansir laman berita antaranews.com, Sarcito mengatakan, sebagian warga memilih mengungsi ke rumah keluarga di dusun yang tidak terdampak banjir. Namun sebagian memilih bertahan di rumah masing-masing.

Banjir dengan arus sangat deras, kata dia, menghanyutkan satu unit motor milik warga namun beruntung dapat diselamatkan.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, juga tidak ada rumah hanyut. Kami membuka posko di kantor desa sambil memantau situasi terkini di permukiman terdampak,” katanya.

Baca Juga : Nahas, Pulang dari Pemetaan Geologi 10 Mahasiswa UNG Terseret Banjir Bandang Bone Bolango, 3 Meninggal

Banjir bandang kata dia, potensial terjadi berulang mengingat adanya tanggul jebol tersebut.

“Tanggul tersebut baru saja diperbaiki melalui program penanggulangan oleh pemerintah, namun curah hujan yang tinggi kemungkinan menjadi pemicu tanggul sungai kembali jebol,” katanya.

Advertisement

Pihaknya berharap ada penanganan ulang secepatnya untuk penanggulangan tanggul jebol tersebut, mengingat kerawanan banjir bandang cukup tinggi mengancam desa tersebut. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement