Teknologi
Blackout Challenge Menewaskan 7 Anak, TikTok Digugat Orang Tua Korban
FAKTUAL-INDONESIA: Sebanyak 7 anak di seluruh dunia dilaporkan tewas setelah mengikuti “Blackout Challenge”. Akibatnya, TikTok digugat oleh sekumpulan orang tua karena anaknya meninggal.
Blackout Challenge merupakan tantangan yang mengajak pengguna untuk mencekik diri sendiri dengan ikat pinggang, tali dompet, atau barang lain hingga pingsan. Challenge berbahaya tersebut diketahui sudah memakan korban jiwa.
Faktanya, korban meninggal akibat Blackout Challenge ini berusia di bawah 15 tahun, sebagaimana dilansir dari The Verge, Senin (11/7/2022).
Gugatan terbaru berasal dari orang tua Lalani Walton (8 tahun) dan Arriani Arroyo (9 tahun), sekitar Juni kemarin. Gugatan itu menyebutkan TikTok mendorong pengguna mencekik diri mereka menggunakan ikat pinggang, tali tas atau benda serupa lainnya sampai pingsan.
Baca juga: Apple dan Google Menekan TikTok Dihapus dari Toko Aplikasi, Dugaan Akses Pengguna
Selain kedua bocah tadi, lima korban lainnya meninggal sepanjang 2021 karena mengikuti “blackout challenge”, yaitu dari Italia (10 tahun), Colorado, AS (12 tahun), Australia (14 tahun), Oklahoma, AS (12 tahun) dan Pennsylvania, AS (10 tahun).
Nylah Anderson, orang tua korban dari anak usia 10 tahun yang berasal dari Pennsylvania, menggugat dengan tuduhan TikTok telah mendorong tantangan yang sagat berbahaya.
Setelah gugatan tersebut dilayangkan, TikTok mengatakan sudah memblokir pencarian “blackout challenge”. Pengguna melihat notifikasi yang memberi tahu sejumlah tantangan berbahaya atau bahkan bohongan dan dialihkan ke peringatan soal mengikuti tantangan.
Dalam berkas gugatan mereka, perwakilan Walton dan Arroyo mengatakan mendiang anak mereka tidak pernah mencari tantangan tersebut. Video tersebut terpampang di laman utama aplikasi tersebut.
Mereka menuduh platfrom tersebut mengkurasi video tersebut dan menganggap konten tersebut sesuai untuk anak-anak.
Baca juga: TikTok Rilis Fitur Baru untuk Membatasi Waktu Para Penggunanya
Berkaitan dengan kasus tersebut, juru bicara TikTok menyatakan tantangan tersebut diketahui berasal dari luar pihaknya. Kemunculannya terjadi sebelum TikTok dan tidak pernah menjadi trend di platform tersebut.
“Kami tetap waspada dan berkomitmen atas keamanan pengguna kami. Kami akan segera menghapus konten yang dimaksud jika ditemukan. Duka cinta yang mendalam bagi keluarga atas kehilangan tragis ini,” kata juru bicara aplikasi asal China itu.
Walton dan Arroyo dalam berkas tuntutan berargumen platform memiliki tugas mengawasi video dan tantangan yang ada di platform tersebut dan memastikan tidak ada tantangan yang berbahaya.***