Politik
Dua Hari Sekolah Partai PDIP, Ini Yang Didapat Wakil Wali Kota Solo

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. (Foto: istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA: Selama dua hari kepala daerah kader PDIP mengikuti sekolah partai di Lenteng Agung, Jakarta. Tidak terkecuali Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.
Lantas apa hasil sekolah partai PDIP yang dilakukan Kamis-Jumat (16-17/6/2022) itu? Menurut Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, Sabtu (18/6/2022), di sekolah politik itu, semua kader partai mendatangani kesepakatan dengan partai untuk tidak KKN.
“Kemarin itu 115 atau 117 kader partai teken semua. Jadi misalnya jika ada kejadian KKN maka siap mengundurkan diri dan partai tidak akan mendampingi secara hukum,” jelas Teguh di sela-sela peresmian Kampung Wisata Wirotamtomo, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Menurut Teguh, selama kurun waktu 5 tahhn terakhir banyak kepala daerah yang terkena kasus KKN, dan terakhir adalah eks Wali Kota Yogyakarta.
“Jadi kemarin Ketua Umum (Ketum) Ibu Megawati meminta agar hati-hati untuk kader partai yang ditugasi menjadi ekeskutif karena uang ada dimana-mana terutama yang menyangkut perizinan,” jelasnya lagi.
Dalam sekolah politik itu, juga ditekankan soal survei secara keseluruhan. Dimana hasil survei yang dilakukan hasilnya hampir sama dengan hasil survei yang dilakukan lembaga survei.
“PDIP masih di atas kemudian Golkar dan Demokrat itu yang perlu diwaspadai. Kalau nama nama belum dimunculkan,” katanya.
Teguh menyebut seluruh kader tidak boleh merasa menjadi calon meskipun yang mencalonkan orang lain. Karena dia adalah bahian dari penugasan partai. Infrastruktur partai telah jelas yakni DPP, DPD dan DPC.
Sedangkan bagian yang lain yakni relawan tapi tidak bisa maju sendiri. Partai yang menentukan dan relawan tidak bisa mendahului.
“Ini pesan tidak hanya untuk Jawa Tengah tapi juga untuk yang lain untuk nasional,” katanya lagi.
Selama dua hari tersebut, Teguh bersama dengan kepala daerah lain juga tidur di barak-barak yang disediakan.
“Iya tidur bersama di barak, saya beda dengan Pak Wali Kota (Gibran Rakabuming). Kan ada barak A, B,C, D, kalau Pak Wali mungkin sama dengan Mas Bobby ( Wali Kota Medan, Bobby Nasution),” ujarnya.
Sedangkan dirinya bersama dengan kepala daerah Kalimantan dan Sulawesi
“Kalau wali kota tidurnya di bawah, kalau wakil wali kota di atas. Adem banget,” pungkasnya.***