Politik
PKN Tancap Gas setelah Anas Urbaningrum Bebas April dan Dapat Lokomitif Andal Laksamana Sukardi
FAKTUAL-INDONESIA: Partai Kebangkitan Nusantara sudah siap tancap gas lagi apabila nanti mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sudah bebas dari penjara dan bergabung.
Masuknya Anas diharapkan Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika akan menambah kekuatan partainya setelah Mantan Menteri BUMN era pemerintahan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Laksamana Sukardi, bergabung ke PKN.
Gede Pasek menyatakan PKN sudah menyiapkan jabatan khusus untuk Anas dan posisi menentukan bagi Laksamana Sukardi.
“Kita juga berharap nantinya Mas Anas di bulan April sudah di luar (bebas), itu lebih tancap gas lagi, dan mungkin di antara dari sekarang sampai menjelang April akan lebih banyak tokoh-tokoh yang akan bergabung,” ucap Gede Pasek Suardika dalam konferensi pers di Kantor Pimpinan Nasional PKN, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.
Seperti dipantau dari media, antaranews.com melaporkan, Anas diproyeksikan akan menempati jabatan khusus di PKN yang bertugas untuk menentukan arah perjuangan PKN ke depan. Struktur partai tersebut akan ditentukan pada bulan April.
“Kita berharap Mas Anas dengan Pak Laksamana Sukardi (eks politikus PDIP dan mantan Menteri BUMN) punya jabatan khusus di sebuah struktur partai yang akan nanti kita tentukan di bulan April. Struktur ini adalah penentu arah perjuangan PKN ke depan. Jadi, dia ada semacam majelis lah,” ucap Gede Pasek.
Terkait dengan ramainya baliho Anas Urbaningrum yang terpasang di dekat rumah Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gede Pasek menegaskan bahwa PKN tidak terlibat di dalam pemasangan baliho tersebut.
“Kalau dari PKN, kita kasih logo. Lengkapi semua, ya, sekalian promosi, kan,” ucap Gede Pasek.
Anas Urbaningrum merupakan terpidana perkara korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang tahun 2010-2012.
Berdasarkan putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung, Anas Urbaningrum dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider tiga bulan kurungan.
“Kami juga sangat yakin Mas Anas, dan kami juga yakini korban kriminalisasi, ya, akan bisa bangkit lagi dan meramaikan dinamika politik yang ada, biar nggak itu-itu saja,” kata Gede Pasek.
Lokomotif Penarik Gerbong
Menyambut bergabungnya mantan Menteri BUMN era pemerintahan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri, Laksamana Sukardi, Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardikan menyatakan untuk memperkuat partai tersebut dalam memenangkan Pemilu 2024.
“Kami sangat yakini, ketika sudah masuk (PKN), beliau ini bukanlah tipikal gerbong, tapi lokomotif yang menarik banyak gerbong dan kemudian membuat ini semakin berkembang,” ucap Gede Pasek.
Dia menegaskan partainya menyambut baik dukungan tokoh bangsa, khususnya bagi mereka yang telah membuktikan keahliannya di pemerintahan sebelumnya.
Gede meyakini, bergabungnya Laksamana Sukardi akan memperkuat strategi PKN untuk mendapatkan kursi legislatif, baik tingkat nasional maupun provinsi atau kabupaten/kota.
“Kami yakini pengalaman bapak (Laksamana Sukardi) di organisasi politik, di kementerian, dan di profesional, ini akan memberikan wawasan pengetahuan kepada kita-kita yang masih muda,” ucap Gede Pasek.
Ketika disinggung mengenai posisi yang akan ditempati oleh Laksamana di PKN, Gede Pasek mengatakan bahwa Laksamana akan menjadi sosok yang menentukan arah PKN.
“Jadi posisi di bagian penentu arah partai ke depan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Laksamana Sukardi mengatakan bahwa ia melihat PKN berpotensi untuk menjadi partai yang besar, yang akan membangun dan memperbaiki kondisi bangsa dan negara.
“Itu yang saya inginkan. Sama-sama membangun dari nol. Kita masih murni, tadi sesuai yang saya katakan, tantangan ya besar, berat, karena supaya (PKN) tidak terbawa arus yang lama,” ucap Laksamana. ***