Connect with us

Politik

Hari Ini, 5 Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Dipanggil PB NU dan Disidang Unusia

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali, Senin (15/7/2024), mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima warga NU (nahdiyin) yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali, Senin (15/7/2024), mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima warga NU (nahdiyin) yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog

FAKTUAL INDONESIA: Hari ini, lima warga NU (Nahdliyin) yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, akan dipanggil Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sementara itu Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) akan melakukan sidang etik kepada salah satu dosennya, Zainul Maarif, karena menjadi salah satu dari lima warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) yang mengunjungi Presiden Israel Isaac Herzog.

5 warga NU (Nahdliyin) yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, kemudian foto pertemuan itu sempat viral di media sosial.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali, Senin (15/7/2024), mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima warga NU (nahdiyin) besok. Berarti pemanggilan dilakukan Selasa (16/7/2024) hari ini.

“Iya, dipanggil besok,” katanya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Advertisement

Savic Ali menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut hanya untuk mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU.

“PBNU akan memanggil mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU karena tidak semua yang ke sana itu kader NU,” jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima nahdiyin untuk dimintai keterangan.

Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Gus Ipul mengatakan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom) serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.

Advertisement

“Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan,” ujarnya.

Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kata dia, bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.

Baca Juga : PBNU Tetapkan 1 Muharam pada 8 Juli 2024,  Menteri Agama Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam

Ia menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Isaac Herzog.

“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” katanya.

Menurut dia, kepergian lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.

Advertisement

Sidang Etik

Masih seperti dipantau dari laporan media online antaranews.com, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) akan melakukan sidang etik kepada salah satu dosennya, Zainul Maarif, karena menjadi salah satu dari lima warga Nahdlatul Ulama (nahdiyin) yang mengunjungi Presiden Israel Isaac Herzog.

“Unusia akan menggelar sidang etik terhadap saudara Zainul Maarif untuk mempertanggungjawabkan aktivitas yang bersangkutan,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Unusia Dwi Putri melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Dwi menjelaskan sidang etik akan dilakukan, mengingat kunjungan tersebut berdampak langsung bagi reputasi Unusia dan bertentangan dengan dengan nilai-nilai yang dianut.

Ia menegaskan pihaknya mendukung secara penuh kemerdekaan Palestina dan mengecam keras praktik genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang hingga kini masih terus berlangsung.

Advertisement

Dwi juga menekankan kunjungan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya terhadap Unusia sebagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia.

“Pertemuan saudara Zainul Maarif dengan Presiden Israel adalah aktivitas individual dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan Unusia sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perkumpulan Nahdlatul Ulama yang menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia,” ujarnya.***

Lanjutkan Membaca
Advertisement