Connect with us

Olahraga

Semifinalis Grand Slam US Open Aldila Sutjiadi: Naturalisasi Tak Cocok untuk Olahraga Tenis

Avatar

Diterbitkan

pada

Semifinalis Grand Slam US Open Aldila Sutjiadi: Naturalisasi Tak Cocok untuk Olahraga Tenis

Aldila Sutjiadi mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum PP Pelti atas prestasi menembus semifinal ganda campuran di Grand Slam US Open 2024. (Foto: Bambang)

FAKTUAL-INDONESIA: Bintang tenis putri Indonesia yang baru saja sukses mencapai semifinal ganda campuran di turnamen Grand Slam US Open, Aldila Sutjiadi, menegaskan program naturalisasi untuk tim nasional (Timnas) tenis kurang cocok dan sebaiknya tidak dilakukan.

“Naturalisasi kurang pas kalau untuk tenis, karena tenis bukan permainan tim seperti sepakbola atau basket. Olahraga tenis ini lebih mengedepankan skill individu, jadi nggak cocok kalo program naturalisasi itu untuk tenis,” tutur Aldila ketika hadir sebagai undangan khusus di Eksibisi Tenis Internasional Euginie Bouchard asal Kanada, Minggu (8/9/2024), di Stadion Tenis Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta.

Baca Juga : Olimpiade 2024 Paris: Panahan Menggeliat Lewat Diananda Choirunisa, Bulutangkis Mengamankan yang Tersisa

Sebelumnya, organisasi tenis nasional PP Pelti di bawah Ketua Umum Nurdin Halid mewacanakan akan segera menggulirkan program naturalisasi petenis untuk masuk Timnas Tenis Indonesia.

Niatan naturalisasi pemain tenis disampaikan Sekjen PP Pelti Andi Fajar Asti.

“Kami segera melakukan naturalisasi petenis untuk Timnas Tenis Indonesia. Sudah ada petenis yang kita bidik untuk program naturalisasi ini,” sebut Andi . “Kita mencoba untuk menaikan level tenis Indonesia dari program naturalissi ini. Bukan kami tidak percaya dengan petenis nasional yang ada saat ini. Tapi kehadiran petenis naturalisasi, kami yakin akan lebih menggairahkan persaingan di Timnas Tenis Indonesia,” jelasnya.

Advertisement

Aldila justru kurang tertarik dengan program naturalisasi. “Lebih baik mempersiapkan pemain dari pembinaan sendiri, tidak perlu naturalisasi,” kata Aldila. “Bibit-bibit muda kita banyak dan tak kalah bagus. Hanya mereka butuh banyak pertandingan internasional untuk bisa masuk level dunia. Nah, Pelti lebih tepatnya gelar pertandingan lebih banyak lagi, utamanya yang internasional. Itu yang dibutuhkan petenis kita,” sambungnya.

Baca Juga : BNI Badminton Asia Junior Championships 2024: Tiga Wakil Tunggal Putri Lolos Babak II, Desmoelya Terhenti

Penilaian Aldila terkait program naturalisasi juga didukung pelatih tenis nasional yang enggan disebut namanya . “Yang mau dinaturalisasi petenis negara mana,” tuturnya. “Setahu saya tidak ada petenis bagus untuk dinaturalisasi. Ada beberapa tapi mereka kalo diadu, saya masih berani pegang pemain kita yang akan menang. Pelti baiknya fokus untuk perbanyak pertandingan nasional dan internasional. Sebab itu yang dibutuhkan sekarang ini, bukan jalan pintas melakukan naturalisasi. Berikutnya, Pelti bisa menjembatani petenis kita yang sudah mau go internasional dengan membantu mencarikan bapak angkat atau sponsor untuk biaya tour mereka. Kalau ini berjalan saya sangat yakin akan lahir petenis level dunia dari Indonesia, tanpa harus melakukan naturalisasi yang jadi jalan pintas dan semu itu,” jelasnya. ****

Lanjutkan Membaca
Advertisement