News
Pengantin Pria Yang Menikahi Domba Di Gresik, Minta Maaf

Syaiful Arif saat memerankan pengantin pria dalam pernikahan antara manusia dengan domba di Gresik. (Foto: Istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA: Pengantin pria yang menikahi seekor domba di Gresik mengaku sangat menyesali perbuatan yang dinilai telah menista agama Islam. Di hadapan para ulama Gresik, pria bernama Syaiful Arif (44) yang warga Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Gresik, itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya itu.
Syaiful Arif yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja sound system itu itu mengaku tidak dibayar untuk melakoni peran sebagai pengantin pria dalam pernikahan dengan domba di Pesanggrahan Kramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Gresik tersebut.
Pria yang sudah berkeluarga dan punya anak itu mengaku sempat dimarahi istrinya ketika mengetahui dirinya menikah dengan domba. “Saya hanya berniat membantu pemilik konten yang teman akrab saya (Arif Saifullah) saja,” ujarnya.
Sebelum kejadian ini, dia mengaku dijemput untuk datang ke Pesanggrahan Kramat Ki Ageng milik anggota DPRD Gresik Fraksi NasDem Nurhudi Didin Arianto, Sabtu malam (4/6/2022). Keesokkan harinya dia disuruh memakai pakaian adat Jawa oleh pemilik konten.
Dalam skenario yang sudah dibikin pemilik konten, dia bermimpi mendapat mimpi untuk mengawini domba. “Saya disuruh nikah seperti sungguhan. Ada ijab qobul berbahasa Indonesia, ada banyak saksi dan maharnya Rp 22 ribu,” ujarnya.
Seperti diberitakan, video pria yang menikahi domba di Pesanggrahan Ki Ageng milik Anggota DPRD Gresik Nur Hudi Didin Arianto atau Ki Ageng Gus Nur Hudi itu dibuat untuk kepentingan konten. Belakangan video yang menuai banyak kecaman itu akhirnya ditakedown.
Dalam video itu, Saiful Arif menikahi seekor kambing betina yang disimbolkan sebagai anak dari Sri Kinasih dan diberi nama Sri Rahayu bin Bejo. Video tersebut menayangkan prosesi pernikahan yang berlangsung layaknya pernikahan antara pasangan manusia.
“Saya terima nikahnya, Sri Rahayu Bim Bejo (Domba), dengan mas kawin uang sebesar Rp 22 ribu rupiah, serta tunduk, patuh, taat dan ikhlas atas perintah dan petunjuk dari gusti yang maha suci ini. Demi mempersatukan bumi nusantara, bumi pertiwi, Indonesia tercinta ini,” kata Arif dalam video tersebut.
Selanjutnya, seperti dalam pernikahan Islam, sang penghulu berteriak kepada masyarakat yang sedang menyaksikan di sekelilingnya, ‘sah?’. Merek ayang hadir pun menjawab ‘sah’ sembari bertepuk tangan.***