Connect with us

Nasional

Pesan Menag Nasaruddin pada ASN Banten, Barang yang Haram Hanya Bisa Dibersihkan dengan Api Neraka

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Pesan Menag Nasaruddin pada ASN Banten, Barang yang Haram Hanya Bisa Dibersihkan dengan Api Neraka

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat memberikan pesan-pesan penting kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Banten dalam pembinaan pada jajaran Kanwil Kemenag Provinsi dan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan di Banten. (Kemenag)

FAKTUAL INDONESIA: “Kuatkan tekad untuk jangan sampai korupsi. Semua hal yang tumbuh dari barang yang haram hanya bisa dibersihkan dengan api neraka.”

Begitu peringatan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat memberikan pesan-pesan penting kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Provinsi Banten dalam pembinaan pada jajaran Kanwil Kemenag Provinsi dan pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan di Banten.

Hadir, Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, Muhammad Ishom, Kepala Kanwil Kemenag Banten, Amrullah, beserta jajaran Pimpinan Satuan Kerja di Lingkungan Kemenag Kantor Wilayah Banten.

Seperti dikutip dari laman Kemenag, Menag Nasaruddin menekankan pentingnya integritas sebagai pimpinan di satuan kerja. Ia mengingatkan agar tidak ada penyimpangan dalam menjalankan amanah. “Jangan ada penyimpangan,” kata  Menag Nasaruddin di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Sabtu (27/9/2025).

Baca Juga : Menag Nasaruddin Berpesan kepada Jajaran Itjen, Jadilah Sapu yang Bersih, Tidak Menerima Gratifikasi

Menurut Nasaruddin, setiap pimpinan Kementerian Agama harus menjunjung tinggi kejujuran dan tampil proaktif dalam membangun kolaborasi. Seorang pemimpin tidak boleh hanya menunggu instruksi, tetapi harus aktif mencari solusi, berinovasi, dan menjalin kerja sama.

Advertisement

“Jangan hanya pasif. Pimpinan harus proaktif, pintar berkolaborasi dengan pemerintah lokal supaya program bisa berjalan maksimal, apalagi di tengah efisiensi anggaran,” tegasnya.

Dia  juga mendorong penguatan digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi sebagai bagian dari upaya modernisasi tata kelola birokrasi. “Kita harus menjadi Smart Government, kurangi penggunaan kertas dan hal lainnya yang sekali pakai, harus efisien”, ujarnya.

Baca Juga : Menag Nasaruddin Tegaskan Dies Natalis ke-68 Momentum Meneguhkan Kembali UIN Jakarta sebagai Pusat Peradaban

Nasaruddin juga meminta peran aktif Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), mengingat jumlah aparat di daerah lebih terbatas dibandingkan di ibu kota. Karena itu, kerukunan antarumat beragama di daerah, khususnya Banten, ini harus dijaga sebaik mungkin.

“Sebagai perpanjangan Kemenag di daerah, kita harus mengajak masyarakat memperkuat kerukunan, dan lakukan deteksi dini jika ada potensi konflik,” jelasnya.

Selain itu, Nasaruddin juga menyoroti terkait pemberdayaan dana umat. Menurutnya, potensi perputaran ekonomi syariah itu sangat besar. Dia juga mengajak untuk menjadikan rumah ibadah sebagai pusat perputarannya, agar tercipta lingkungan ekonomi syariah yang terintegrasi.

Advertisement

“Potensi perputaran ekonomi syariah itu sampai 600 T, sangat disayangkan jika tidak diberdayakan sebagai dana umat,” jelasnya. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement