Connect with us

Internasional

Paus Fransiskus Kecam Kamala Harris dan Trump Karena Hal Ini

Avatar

Diterbitkan

pada

Paus Fransiskus Kecam Kamala Harris dan Trump Karena Hal Ini

Paus Fransiskus baru saja pulang dari serangkaian kunjungan apostolik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. (Foto : istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA : Pulang dari kunjungan apostoliknya dari Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura, Paus Fransiskus menggelar jumpa pers pada Jumat (13/9/2024).

Pempimpin Gereja Katolik Tertinggi sedunia itu meminta masyarakat Amerika Serikat memilih calon presiden dengan hati nuraninya.

Kepala Negara Vatikan itu mengecam kebijakan aborsi dan migrasi yang diusung oleh Kamala Harris dan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang, dengan menyebut keduanya “menentang kehidupan”.

Baca Juga : Tiba di Singapura, Paus Fransiskus Tidak Naik Mobil Toyota Lagi

Ia mendorong umat Katolik AS untuk memilih capres dengan kejahatan yang lebih ringan.

“Keduanya menentang kehidupan, baik yang mengusir migran maupun yang membunuh bayi,” tegas Paus Fransiskus dalam konferensi pers di Roma saat kembali dari 12 hari kunjungan apostoliknya, seperti dikutip dari AP.

Advertisement

Paus tidak secara langsung menyebut nama kedua kandidat, namun ia menekankan pentingnya hak migrasi dan menyampaikan kecaman keras terhadap aborsi. Ia menyarankan pemilih untuk mempertimbangkan pilihan dengan hati nurani mereka.

“Setiap orang harus memilih, dan memilih kejahatan yang lebih ringan. Siapakah yang lebih jahat, yang perempuan atau laki-laki? Aku tidak tahu,” tutur Paus.

Baca Juga : Ini Harga Mobil yang Dipakai Paus Fransiskus di Indonesia, Papua Nugini dan Timor Leste

Paus juga menyinggung posisi Presiden AS Joe Biden, seorang Katolik pendukung hak aborsi, yang sebelumnya memicu kontroversi di kalangan uskup Katolik konservatif. Beberapa uskup bahkan menyerukan agar Biden dan Kamala tidak diizinkan menerima Komuni.

Dalam konferensi pers terbaru ini, Paus Fransiskus mempertegas bahwa para uskup seharusnya berperan sebagai pendeta, bukan politikus, ketika menyinggung isu penolakan Komuni.

Ia juga mengingatkan bahwa aborsi adalah tindakan membunuh manusia, menekankan bukti ilmu pengetahuan menunjukkan organ manusia mulai terbentuk sejak bulan pertama kehamilan.

Advertisement

Melakukan aborsi berarti membunuh manusia, baik Anda suka atau tidak dengan kata tersebut,” ujar Paus.

“Ini adalah pembunuhan,” tambahnya.

Sikap keras Paus terhadap kebijakan aborsi dan migrasi juga pernah ia sampaikan pada pemilu AS 2016, dengan mengecam rencana Trump membangun tembok perbatasan dengan Meksiko.

Saat itu, Paus menyatakan bahwa siapa pun yang membangun tembok untuk mencegah migran masuk “bukanlah seorang Kristen.”

Selain membahas pemilu AS, Paus Fransiskus juga menepis laporan bahwa dia akan menghadiri peresmian Katedral Notre Dame Paris yang dipugar pada Desember.

Advertisement

Baca Juga : Paus Fransiskus Kembali Naik Mobil yang Merakyat di Papua Nugini

Namun, ia menyatakan keinginannya untuk mengunjungi Kepulauan Canary guna menyoroti penderitaan para migran.

Paus juga mengisyaratkan keinginannya untuk mengunjungi China, yang ia sebut sebagai “janji dan harapan” bagi Gereja Katolik.

Meski ada spekulasi bahwa Paus akan kembali ke Argentina pada akhir 2024, ia menegaskan belum ada keputusan final terkait kunjungan ke tanah kelahirannya itu, sejak dipilih sebagai Paus pada 2013.***

 

 

Advertisement

 

 

Lanjutkan Membaca
Advertisement