Internasional
Paus Fransiskus Kembali Naik Mobil yang Merakyat di Papua Nugini
FAKTUAL-INDONESIA : Usai melakukan kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus telah mendarat di Papua Nugini untuk melanjutkan perjalanan apostoliknya, Jumat (6/9/2024). Setelah mendarat di Bandara Port Moresby, pemimpin umat katolik sedunia itu dijemput ‘mobil merakyat’ lagi, yakni Toyota Raize!
Mengutip Vaticannews, Sabtu (7/9/2024), Paus Fransiskus kembali duduk di kursi depan Toyota Raize berwarna putih. Kendaraan tersebut yang membawanya berkeliling selama kunjungan di Negeri Sejuta Bahasa tersebut.
Sama seperti Innova Zenix yang dipakai di Indonesia, Raize yang ditumpangi Paus Fransiskus juga disematkan bendera Vatikan di bagian depan kendaraan. Sementara jika diperhatikan sekilas, tak ada sentuhan tambahan di mobil perkotaan tersebut.
Baca Juga : Wow! Suvenir Sambut Kedatangan Paus Fransiskus di Singapura Habis Terjual
Toyota Raize yang dipakai Paus Fransiskus di Papua Nugini kemungkinan besar produk impor dari Indonesia. Sebab, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, kendaraan tersebut memang dikapalkan ke sana melalui Astra Daihatsu Motor.
Secara harga, Toyota Raize masih lebih murah dari Innova Zenix. Mobil itu hanya dibanderol 68.500 kina atau sekira Rp 264 jutaan. Sementara Innova Zenix bermesin hybrid yang dipakai di Indonesia harganya dua kali lipat lebih mahal.
Di Indonesia, Toyota Raize ditawarkan mulai dari Rp 238 jutaan hingga Rp 312 jutaan. Kendaraan tersebut hadir dalam opsi mesin 1.200cc naturally aspirated dan 1.000cc turbo.
Sebagai catatan, Papua Nugini merupakan negara kedua dari total empat negara yang akan dikunjungi Paus Fransiskus selama perjalanan apostolik ke Asia Pasifik 3-13 September 2024.
Baca Juga : Menag Yaqut Ungkap Kalimat Pertama dan 3 Pesan Paus Fransiskus Ketika Tinggalkan Indonesia
Ini menjadi kunjungan paus pertama sejak terakhir kali Paus John Paul II mengunjungi Papua Nugini pada tahun 1995.
Setelah dari Papua Nugini, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Timor Leste dan mengakhiri perjalanan apostolik ke Asia Pasifiknya di Singapura.***