Internasional
Paus Fransiskus Dibawa ke Tempat Peristirahatan Terakhir, Para Pelayat Padati Alun-Alun Santo Petrus

Lautan manusia di Basilika Santo Petrus, mereka yang ingin melepas Paus Fransiskus ke tenpat peristirahatan terakhir. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santo Petrus pada Sabtu (26/4/2025). Kerumunan pelayat berkumpul di Vatican City dan memadai Alun-alun Santo Petrus menjelang misa pemakaman Paus Fransiskus.
Seremoni pelepasan Paus Fransiskus ini juga disiarkan langsung ke seluruh dunia. Sebanyak 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia akan menyaksikan seremoni pemakaman Paus Fransiskus melalui siaran televisi.
Kerumunan orang juga terpantau di beberapa ruas jalanan kota Roma, Italia, ya dilewati iring-iringan peti jenazah Paus Fransiskus saat dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Para pelayat yang hadir ini ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.
Mereka yang menunggu di tepi jalanan berharap dapat melihat peti jenazah Paus Fransiskus sebelum dibawa ke tempt peristirahatan terakhirnya.
Baca Juga : Jokowi Diutus Presiden Prabowo untuk Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Basilika, Ini Kata PDIP
Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025), atau sehari setelah menghadiri misa Minggu Paskah dan menyapa langsung umatnya di Alun-alun Santo Petrus.
Selama tiga hari, sejak Rabu (23/4/2025) hingga Jumat (25/4/2025), jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus untuk memberikan kesempatan kepada publik memberikan penghormatan terakhir. Peti jenazahnya disegel pada Jumat (25/4/2025) malam yang menandai diakhirinya persemayaman untuk publik.
Saat cahaya matahari bersinar pada Sabtu (26/4/2025) pagi, para pelayat mulai berkumpul dan memenuhi Alun-alun Santo Petrus. Misa pemakaman dijadwalkan akan dimulai pukul 10.00 waktu setempat, yang dibuka dengan nyanyian dalam bahasa Latin: “Berikanlah kepadanya istirahat abadi, ya Tuhan, dan biarkanlah terang abadi menyinarinya.”
Pembacaan Alkitab akan dilakukan dalam bahasa Inggris, sedangkan “Doa Umat Beriman” akan disampaikan dalam beberapa bahasa, termasuk Prancis, Arab, Portugis, Polandia, Jerman, dan untuk pertama kalinya dalam bahasa Mandarin, yang mencerminkan upaya sang Paus menjangkau umat di seluruh belahan dunia.
Sesuai dengan tradisi, misa akan mencakup homili dan komuni, dan diakhiri dengan pujian terakhir dan salam perpisahan. Mendiang Paus Fransiskus disebut telah menyetujui liturgi ini sejak Juni 2024 lalu.
Namun beberapa elemen lainnya akan dikurangi, karena Paus Fransiskus semasa hidup berusaha untuk “menyederhanakan dan menyesuaikan” prosesi, sehingga pemakaman kepausan adalah “pemakaman seorang pastor dan murid Kristus, dan bukan pemakaman seseorang yang berkuasa di dunia ini”.
Setelah misa pemakaman selesai digelar, peti jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke gereja kesayangannya, Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, yang akan menjadi tempat peristirahatan terakhir sang Bapa Suci.
Baca Juga : Masyarakat Bisa Ikuti Misa Requiem untuk Mengenang Paus Fransiskus Malam Ini
Sebagai bentuk dedikasi terakhir Paus Fransiskus yang semasa hidup sangat berkomitmen terhadap kemiskinan, perdamaian dan alam, maka “orang-orang miskin dan membutuhkan” akan menyambut dan mengantarkannya ke peristirahatan terakhir.
“Beliau mempercayai bahwa orang miskin memiliki tempat istimewa di hati Tuhan. Karena alasan ini, sekelompok orang miskin dan mereka yang membutuhkan akan hadir di tangga menuju Basilika Santa Maria Maggiore untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus sebelum pemakaman peti jenazahnya,” demikian pernyataan Takhta Suci.
Sekelompok orang miskin dan membutuhkan itu akan menjadi anggota masyarakat terakhir yang melihat peti jenazah Paus Fransiskus, setelah peti itu dibawa secara perlahan melewati jalanan kota Roma — melintasi area wisata seperti Piazza Venezia dan Colosseum kuno — dalam prosesi terakhirnya.***