Hiburan
Di Film Terbaru “Scooby-Doo”, Karakter Velma Ternyata Lesbian
FAKTUAL-INDONESIA: Bertahun-tahun lalu, fans theories berasumsi bahwa karakter Velma dalam film “Scooby-Doo” merupakan seorang lesbian. Alih-alih hanya menjadi teori konspirasi, akhirnya karakter tersebut terbukti bahwa Velma ternyata lesbian di film terbaru “Scooby-Doo”.
Karakter Velma ternyata lesbian terlihat dari potongan video dari tayangan “Trick or Treat Scooby-Doo” yang rilis pekan ini. Di tayangan tersebut, Velma merona ketika pertama kali berjumpa dengan perancang kostum jahat bernama Coco Diablo.
Dalam adegan lain, Velma mengatakan kepada rekannya, Daphne, bahwa dirinya merasakan ada ketertarikan terhadap si penjahat, melansir AFP melalui Antara, Kamis (6/10/2022).
Scooby si anjing bertubuh bongsor juga turut menemani teman-temannya, Shaggy, Daphne, Fred, dan Velma dalam memecahkan petunjuk.
Baca juga: Film “Lightyear” Dilarang Tayang di Indonesia dan 13 Negara Lainnya Karena Adegan LGBT
Para penggemar sudah lama menduga bahwa Velma menyukai perempuan, tapi film baru ini secara tegas memberikan konfirmasi atas dugaan penggemar untuk pertama kalinya.
Produser dari serial dan film “Scooby Doo” sebelumnya pernah berbicara tentang seksualitas Velma Dinkley, meski mereka tidak dapat menampilkannya secara eksplisit di layar.
Pada 2020, produser Tony Cervone mengunggah foto Velma dan karakter perempuan lain dengan latar belakang pelangi, yang umumnya jadi simbol LGBT, di akun Instagram.
“Sebagian besar penggemar kami paham. Untuk yang tidak mengerti, saya sarankan kau melihat lebih dekat,” tulis dia di unggahan tersebut.
Baca juga: Gubernur Florida Tandatangani UU yang Melarang Penyebutan LGBTQ di Sekolah
Audie Harrison, sutradara dari film teranyar, mengatakan kepada NPR dia tidak menyangka ketertarikan Velma ternyata lesbian atau terhadap sesama jenis begitu menarik perhatian, di mana dia sebetulnya hanya ingin menggarap komedi tentang cinta monyet remaja yang canggung.
“Tapi rasanya sangat menyenangkan menjadi bagian dalam menormalisasi representasi, terutama dengan waralaba terkenal seperti Scooby-Doo!”.***