Olahraga
Indonesia Pingpong League 2025, Hadirkan Kompetisi Youth dan Klub Bisa Gunakan Pemain Asing

Ketua IPL Irjen TNI, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mencanangkan IPL Season 2/2025 bersama pemilik klub dan para sponsor pendukung. (Foto: Bambang)
FAKTUAL-INDONESIA: Bersamaan dengan pergelaran Indonesia Pingpong Awards 2025 yang berlangsung di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (21/2/2025) malam, juga diluncurkan kompetisi Indonesia Pingpong League (IPL) musim 2025.
Berangkat dari sukses penyelenggaraan musim perdana tahun 2024 lalu maka IPL season II/2025 hadir dengan beberapa inovasi baru yang memiliki nilai strategis dalam pembinaan tenis meja nasional.
IPL 2025 selain tetap mempertandingkan tingkat elite senior yang lebih di tingkatkan maka juga menghadirkan tingkat youth atau usia dini untuk umur 12, 14 dan 18 tahun.
Pemain Asing
Pertandingan juga menggunakan sistem zona serta klub yang tampil di tingkat senior bisa menghadirkan pemain asing.
Baca Juga : Indonesia Pingpong League Award 2025: Almaira dan Bima Sabet Penghargaan Atlet Elite Putra Putri
“Setelah sukses IPL 2024 maka untuk musim 2025 kita menginisiasi IPL Youth, pemuda atau usia dini yang akan diselenggarakan di Palembang, Lampung, Banten, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak dan Makassar. Ini sudah ada konsep penyelenggaraannya untuk semakin menghidupkan tenis meja di masyarakat,” kata Ketua IPL Irjen TNI, Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Sedangkan untuk tingkat elite senior tetap berlanjut seperti musim lalu dengan beberapa sentuhan untuk memberikan tantangan lebih. Kompetisi akan diikuti 27 klub.
“Ada klub-klub baru yang masuk maka nanti sistem pendataannya dan perankingannya akan dilakukan dengan mengikuti standar dari ITTF sehingga apa yang kita lakukan ini benar-benar terukur, terstandarisasi dan masuk pada tataran internasional,” ujar Saleh.
Dengan diterapkannya sistem zona maka IPL sudah mulai melakukan kompetisi tidak hanya di Jakarta tetapi juga di wilayah Jawa termasuk Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. “Kita ingin mengembangkan lagi komunitas pecinta tenis meja ini di seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia melalui kegiatan IPL,” ucapnya.
Berdasarkan evaluasi dari musim I, kata Saleh, yang perlu ditingkatkan adanya challenge maka untuk divisi elite diberikan ketentuan bisa menggunakan satu pemain asing. Dari sini diharapkan bisa menukur sejauh mana kemampuan pemain dalam negeri bila dihadapkan dengan pemain asing.
“Sistem kompetisi dan penilaian juga sama namun di session II ini kita ingin melihat pemain bukan dari segi prestasi saja namun juga punya nilai tambah lain. Misalkan dari segi pembinaan pendidikkannya, kesehariannya sehingga kita berharap klub-klub ini punya satu camp pemusatan latihan di wilayah masing-masing yang terukur dan tertata dengan baik. Kita sudah lakukan upaya-upaya komunikasi dengan pemilik klub. Mudah-mudahan nanti ke depan tata kelola kita semakin baik sehingga atlet ini bisa diwongke,” katanya.
Baca Juga : Indonesia Pingpong League Awards dan Pencanangan IPL 2025 Berlangsung Meriah
Target pendek menghidupkan kompetisi itu karena kompetisi ini menjadi salah satu jalan wadah untuk mengukur dan meraih prestasi. Jangka panjangnya kita ingin mengembalikan legend-legend seperti Anton Suseno yang dulu pernah ikut olimpiade. “Mudah-mudah bisa tercapai karena merupakan suatu kebanggaan bagi suatu bangsa bila mempunyai prestasi melalui olahraga,” ujarnya.
Sedangkan Sekjen IPL, Yon Mardiyono mengemukakan, IPL sudah terlihat membawa angin segar dan gairah baru, menjadi simbol kembalinya wadah kompetisi nasional bagi para atlet tenis meja Indonesia untuk meraih preatasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Menurut Yon, IPL merupakan sebuah upaya nyata dalam rangka menaikan derajat dan penghargaan para atlet, pelatih, pengurus dan club tenis meja Indonesia. ****