Nasional
Rossi, Sapi Terberat di Indonesia Capai 1.37 Ton Sudah Ditawar Rp 500 Juta

Sapi Rossi (Foto: istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Seekor sapi bernama Rossi, belakangan viral. Sapi yang dibesarkan di Sumber Ternak Farm di Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu, dinobatkan sebagai sapi terberat di Indonesia seusai menjuarai dua kontes sapi yang digelar Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia pada tahun ini.
Menjelang Hari Raya Kurban, harga sapi ini pun melejit. Sudah ada yang menawar Rp 500 juta, namun belum dilepas pemiliknya, Bambang Sudarsono.
Sapi simmental ini memiliki bobot yang tidak biasa yakni mencapai 1,37 ton.
Baca Juga : Presiden Jokowi Sumbang 38 Sapi Kurban pada Idul Adha 2024 di 38 Provinsi, Masing-Masing Seberat Hampir 1 Ton
“Saat masuk ke Sumber Ternak Farm, bobot Rossi itu 800 kilogram,” kenang Bambang Sudarsono, pemilik Sumber Ternak Farm dikutip dari channel YouTube milik Sumber Ternak Farm, Jumat (14/6/2024).
Saat itu Bambang Sudarsono melihat ada yang membuat Rossi begitu berbeda dengan sapi-sapi yang dia rawat. Perbedaan itu terletak pada keempat kaki Rossi.
Begitu kaki Rossi dipegang, Bambang Sudarsono yakin bobot Rossi bisa tembus lebih dari 1 ton. “Saat lihat kakinya, prospek bobotnya itu mampu bisa lebih banyak lagi. Kakinya masih sangat kuat,” ucap Bambang Sudarsono bangga.
Keyakinan itu akhirnya terbukti. Selama empat tahun dirawat di Sumber Ternak Farm, bobot Rossi terus bertambah hingga mencapai 1,37 ton.
Bobot itu bahkan diyakini bisa naik lagi. Menurut Bambang Sudarsono yang tidak bisa ditambah lagi adalah ukuran tubuh Rossi.
“Gedenya sudah mentok, tapi bobot masih bisa nambah,” jelas Bambang Sudarsono.
Rossi memang dilayani berbeda dengan sapi lainnya yang dirawat di Sumber Ternak Farm. Makanannya pun spesial.
Baca Juga : Sapi Termahal di Dunia Seharga Rp 64 Miliar!
Bambang Sudarsono selalu menyiapkan setengah ember bubur jagung yang dicampur dengan ampas tahu dan konsentrat tiga kali sehari sebagai makanan utama Rossi. Sementara rumput hijau hanya tambahan sebagai serat makanan.
“Sudah ada yang tawar Rp 500 juta, tetapi kita maunya lepas Rp 700 juta, itu pun masih pikir-pikir karena kita masih sayang,” kata Bambang Sudarsono.***