Nasional
Para Biksu dari Thailand Berjalan Kaki Menuju Candi Borobudur, Tiba di Cirebon

Para biksu dari Thailand tiba di Cirebon. Mereka dalam akan melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Sebanyak 38 biksu dari Thailand sejak 6 Februari mulai melakukan perjalanan menuju Candi Borobudur di perbatasan Magelang dengan berjalan kaki. Pada Minggu (27/4/2025), sekitar pukul 13:00, para biksu tersebut tiba di Kota Cirebon.
Kedatangan mereka disambut relawan dari lintas iman. Dengan pengawalan penuh hormat dari para relawan lintas iman, termasuk Laskar Macan Ali, serta dukungan dari TNI dan Polri, para biksu disambut ribuan umat Buddha yang berbaur hangat dengan masyarakat Cirebon yang antusias menyaksikan dari dekat para bhante.
Baca Juga : 32 Biksu Tiba di Semarang, Pemerintah Kota Bakal Kawal Hingga ke Borobudur
Setelah menempuh perjalanan penuh tekad sejauh lebih dari 2.000 kilometer, para biksu beristirahat di kediaman Ketua Umum Panitia Thudong Indonesia Wily Widadi, di Jalan Pembangunan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Dalam suasana yang sarat makna, umat Buddha melaksanakan ritual pencucian kaki para biksu, sebagai simbol penghormatan atas ketabahan, pengorbanan, dan kesucian perjalanan mereka.
“Perjalanan ini dimulai sejak 6 Februari 2025 dari Bangkok. Awalnya diikuti oleh 38 biksu, kini mereka singgah di kota yang kita cintai ini. Mereka telah melintasi lebih dari 2.600 kilometer, melatih kesabaran, ketangguhan fisik, dan keteguhan hati,” ucap Wily Minggu (27/4/2025).
Wily menambahkan, kehadiran para biksu di Indonesia membawa misi luhur, yaitu memanjatkan doa bagi kemakmuran bangsa Indonesia dan merayakan puncak Trisuci Waisak 2569 di Candi Borobudur.
Baca Juga : 32 Biksu yang Berjalan Kaki dari Thailand akan Segera Tiba di Borobudur
Selama tiga hari berada di Cirebon, para biksu dijadwalkan mengikuti berbagai kegiatan sosial bersama masyarakat, termasuk kunjungan ke Gereja Katolik Santo Yosep, markas Laskar Macan Ali, dan Keraton Kasepuhan untuk mempererat persaudaraan lintas budaya dan agama.
“Makna Thudong sejatinya adalah keteguhan tekad para biksu dalam melaksanakan dharma. Ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual penuh laku dan pengorbanan,” jelas Wily.
Setelah masa peristirahatan di Cirebon, para Biksu akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Candi Borobudur, dengan pelepasan resmi yang direncanakan pada 30 April 2025.
Perjalanan Thudong yang dilakukan biksu jalan kaki ke Borobuduri ini penuh dengan ketulusan hati, keteguhan langkah, dan jalinan harmoni antarumat beragama di Indonesia.***