Nasional
Malam Jumat, Gunung Semeru Jatim dan Lewotobi Laki-laki NTT Kompak Erupsi
FAKTUAL INDONESIA: Malam Jumat atau Kamis (17/4/2025) malam, Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) dan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) kompak erupsi dengan luncurkan abu setinggi ratusa meter.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sekitar Gunung Semeru dan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi dengan tinggi letusan sekitar 700 meter di atas puncak pada Kamis malam.
Sedangkan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur (Flotim) NTT kembali erupsi satu kali pada Kamis malam.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 21:25 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Baca Juga : Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali Lontarkan Abu Vulkanik
Menurutnya kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Berdasarkan data petugas, Gunung Semeru tercatat mengalami erupsi sebanyak 14 kali pada Kamis ini sejak pukul 04:00 WIB hingga 23:00 WIB dengan tinggi letusan 700 meter hingga 1.000 meter di atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih waspada atau level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.
Baca Juga : Lagi, Gunung Semeru Meletus pada 16 April 2025
Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Lewotobi Laki-laki
Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi satu kali pada Kamis malam.
“Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada 17 April 2025 pukul 18.35 WITA,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef Mboro dalam laporan tertulis yang diterima di Labuan Bajo, Kamis.
Ia menambahkan, tinggi kolom abu erupsi itu teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut,” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis sore tercatat sebanyak dua kali erupsi pada pukul 15.49 WITA dan pukul 17.45 WITA. Tinggi kolom abu dua erupsi tersebut kurang dari 700 meter di atas puncak atau kurang lebih 2.284 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga : Jumat Erupsi 7 Kali, Letusan Gunung Semeru Jatim Paling Tinggi 800 Meter
Sementara itu, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level III (Siaga), oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan. ***