Nasional
Bencana Negeriku: 28 Desa 6 Kecamatan Terendam, Konawe Utara Sultra Resmi Status Darurat Banjir

Bupati Konawei Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) Ruksamin (rompi oranye BPBD) saat menerjang banjir untuk menyerahkan bantuan kepada masyarakat setelah sebelumnya menetapkan status darurat bencana banjir.
FAKTUAL INDONESIA: Sejak Kamis (9/5/2024), Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi berada dalam status darurat bencana banjir setelah 28 desa dalan 6 (enam) kecamatan terendam akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda daerah tersebut.
Bupati Konawe Utara Ruksamin saat ditemui di Konawe Utara, Jumat, mengatakan bahwa status darurat banjir tersebut telah ditetapkan sejak Kamis (9/5) lalu, setelah sebanyak enam kecamatan yang meliputi 28 desa di Kabupaten Konawe Utara terdampak bencana banjir.
“Ada Kecamatan Wiwirano, Langgikima, Landawe, Ohoe, Asera, dan Andowia,” kata Ruksamin.
Dia menyebutkan bahwa sebelum mengeluarkan status darurat bencana itu, pihaknya terlebih dahulu telah menetapkan Kabupaten Konawe Utara dalam status siaga bencana alam, pada 3 Mei 2024 lalu.
“Banjir ini dimulai pada tanggal 3 Mei 2024 itu pertama kali terjadi di Desa Tambakua, Kecamatan Landawe dan Desa Linomoiyo, Kecamatan Oheo. Tapi tidak menyebabkan terendamnya rumah, hanya akses jalan yang terputus, ini jalan nasional,” ujarnya.
“Sebanyak 28 desa terkena dampak banjir sehingga akses ke desa tersebut terputus,” ujarnya.
Ruksamin juga menyampaikan bahwa jumlah pengungsi terdampak banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara itu sekitar 200 kepala keluarga.
Selain banjir, terdapat juga dua wilayah di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara yang mengalami bencana tanah longsor dan angin puting beliung
Ruksamin menyampaikan bahwa untuk memecahkan persoalan banjir yang terus-menerus melanda daerah tersebut, pihaknya akan menggelar rapat evaluasi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi, serta penanganannya pasca banjir.
“Baik dari instansi vertikal yang punya tanggung jawab, termasuk kami yang di pemerintah daerah, apa yang harus akan dilaksanakan untuk penanganan seperti ini,” jelas Ruksamin.
Ia juga memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Konawe Utara untuk tabah dan bersabar dengan ujian yang diberikan. Mereka juga diminta untuk terus menjaga diri masing-masing agar tidak ada korban jiwa dengan peristiwa banjir itu.
“Kepada masyarakat yang terdampak, kami minta untuk bersabar dan berjaga diri,” imbaunya.
Menurutnya, para kepala desa di seluruh Kabupaten Konawe Utara juga telah dibekali dengan berbagai pengetahuan terkait dengan bencana alam dan cara menghadapinya. Sebab, mereka telah mengikuti pelatihan pramuka yang di dalamnya telah melakukan pelatihan desa tangguh bencana.
“Jadi, ketika terjadi banjir begini, kepala desa sudah mengambil sikap seperti apa, intinya jangan ada korban jiwa dan jangan ada korban harta,” ucapnya.
Ruksamin juga mengapresiasi langkah para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah bahu-membahu membantu proses evakuasi para korban bersama barang berharga miliknya ke tempat yang lebih aman.
Jumat, Ruksamin menerjang banjir agar bisa menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana alam itu di Kecamatan Asera, Andowia dan Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara.
“Alhamdulillah, ratusan bantuan sembako untuk warga yang terdampak banjir telah kami salurkan di Kecamatan Asera, Andowia dan Kecamatan Oheo,” kata Ruksamin usai menyalurkan bantuan dari pintu ke pintu rumah warga terdampak banjir.
Ia menyebutkan bantuan yang diberikan tersebut berupa bahan pokok yang bisa membantu untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir.
“Bencana alam tak ada yang meminta. Musibah banjir ini mesti disikapi dengan solutif oleh semua pihak, baik pemerintah, masyarakat maupun stakeholder lainnya agar bahu-membahu, sehingga masalah ini tertangani dengan baik,” ujarnya. ***