Connect with us

Nasional

Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang 2 Desa, Warga Dusun Sumberlangsep Terisolir

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang pemukiman, perkebunan warga dan sebuah truk penambang pasir di Kabupaten Lumajang, Jatim, Jumat (24/3/2023).

Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang pemukiman, perkebunan warga dan sebuah truk penambang pasir di Kabupaten Lumajang, Jatim, Jumat (24/3/2023).

FAKTUAL-INDONESIA: Hujan deras yang mengguyur mengakibatkan banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang 2 (desa) di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Adapun 2  desa di Kecamatan Candipuro yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru yakni Desa Sumberwuluh dan Desa Jugosari.

Selain mengakibatkan beberapa perkebunan warga rusak, banjir lahar dingin Gunung Semeru juga menghanyutkan dump truck dan alat berat jenis ekskavator yang ada di pertambangan pasir. Sungai Leprak, Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh.

Banjir lahar dingin Gunung Semeru juga mengakibatkan warga Dusun Sumberlangsep, Desa Desa Jugosari, terisolir.

Petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Permadi mengemukakan, pihak BPBD Lumajang sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Jugosari dan Sumberwuluh, Forkompimca Candipuro, serta mengirimkan Tim Reaksi Cepat BPBD ke lokasi kejadian.

Advertisement

Seperti laporan dari pantauan media antaranews.com, ia menjelaskan di Desa Sumberwuluh yang terdampak banjir lahar dingin Semeru sebanyak 15 kepala keluarga, sedangkan di Desa Jugosari sebanyak 138 KK. Warga Dusun Sumberlangsep di Desa Jugosari terisolir namun tidak berkenan dilakukan evakuasi.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) seiring dengan status Gunung Semeru pada level III atau siaga,” ujar Permadi.

Menurut Permadi getaran banjir terekam pada seismograf Pos Pengamatan Gunung api Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jumat.

“Pada pukul 11.20 WIB berdasarkan pengamatan visual/ CCTV telah terjadi hujan lebat dari lereng Gunung Semeru yang berpotensi banjir lahar dingin dengan getaran banjir/lahar panas terekam 1 kali dengan amplitudo maksimum 39 mm dengan durasi 2.400 detik,” ucap Permadi saat dikonfirmasi di Lumajang.

Kemudian terekam getaran banjir dengan amplitudo maksimum 30 mm sekitaran daerah aliran sungai, visual gunung berkabut dan hujan di daerah puncak Gunung Semeru yang berpotensi getaran banjir lahar Gunung Semeru dengan over skala amplitudo maksimum 39 mm di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Advertisement

“Terjadi banjir lahar terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta banjir lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” katanya.

Menurutnya hujan dengan intensitas sedang telah terjadi di wilayah Curah Kobokan di Desa Supiturang dan sekitarnya dan banjir terus mengalir ke arah Bondeli Kecamatan Candipuro.

“Getaran banjir lahar dingin meluber ke wilayah Dusun Kebondeli Selatan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro yang mengakibatkan beberapa perkebunan milik warga rusak terkena arus banjir,” katanya.

Pada 13.00 WIB tercatat getaran banjir terjadi penurunan dengan amplitudo maksimum 10 mm, namun banjir lahar hujan masih terjadi dan pada pukul 14.20 WIB, kondisi curah hujan menurun dan debit air sungai semakin surut.

“Pada pukul 14.30 WIB, banjir lahar dingin sampai di jembatan limpas Sumberlangsep dan meluber ke permukiman warga. Dua desa di Kecamatan Candipuro yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru yakni Desa Sumberwuluh dan Desa Jugosari,” ujarnya.

Advertisement

Sementara radarjember daeri pantauan media melaporkan, banjir lahar kali ini cukup besar. Sampai-sampai lahar meluber ke permukiman warga.

Banjir ini menerjang sejumlah bangunan yang berada di dekat sungai. Informasi yang dihimpun, sedikitnya ada lima rumah warga di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh dan satu bangunan masjid di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, terdampak material lahar dingin. Di antara rumah itu, material juga masuk ke dalam rumah.

“Material lahar dari air, lumpur dan pasir itu melintasi tanggul sungai. Jadi langsung sampai di rumah warga,” ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin.

Menurutnya, banjir ini lebih dahsyat dari sebelumnya. Sebab, di kawasan ini hujan intensitas rendah. Namun, di sekitar Gunung Semeru, hujan turun dengan deras. ***

 

Advertisement

Lanjutkan Membaca
Advertisement