Nasional
Sangat Berbahaya, Aktivitas Gunung Marapi Meningkat Masih Ada Warga Nekat Mendaki

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersiap-siap menaikkan status Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
FAKTUAL INDONESIA: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyayangkan masih ada warga yang nekat mendaki saat aktivitas Gunung Marapi meningkat.
Bahkan meningkatnya aktivitas gunung di Kabupaten Agam, Sumatera Barat itu membuat PVMBG bersiap-siap .menaikkan status Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Mengingat aktivitas Marapi yang cenderung naik selama periode tersebut, Kepala Pusat PVMBG Hadi Wijaya menyayangkan masih ada sembilan warga di Provinsi Sumbar yang tetap nekat mendaki gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
“Tindakan pendaki liar yang lolos dari pengawasan ini sangat berbahaya,” kata Hadi.
Seperti dilansir laman berita antaranews.com, pada 19 Januari 2025 sembilan pendaki liar diketahui menaiki Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Dua diantaranya merupakan warga lokal yang sekaligus berperan sebagai pemandu untuk sampai ke puncak gunung api itu.
Baca Juga : Warga Khawatir, Erupsi Gunung Marapi Sumbar Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1Km dengan Dentuman Keras
“Masyarakat harus lebih peduli dan sayang dengan nyawanya masing-masing,” ujar dia.
Hadi mengatakan PVMBG sedang bersiap-siap menaikkan status Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) menyusul peningkatan aktivitas gunung api itu.
“Aktivitas Gunung Marapi ini relatif tinggi walaupun statusnya Level II. Tetapi Level II itu sebenarnya kami bersiap-siap juga untuk ke Level III,” kata Hadi saat dihubungi di Padang, Sumatera Barat, Selasa.
Hadi menjelaskan selama minggu ketiga dan keempat Januari 2025 aktivitas Gunung Marapi cenderung mengalami peningkatan, yang ditandai dengan 11 kali gempa letusan, 93 kali gempa hembusan, lima kali tremor non-harmonik, dua kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, 27 kali gempa tektonik lokal, 28 kali gempa tektonik jauh serta tremor menerus dengan amplitudo 0,5-12 milimeter (dominan delapan milimeter). ***