Wisata
Cuaca Buruk, 7 Pesawat Batal Mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai

7 penerbangan batal mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai akibat cuaca buruk. (Foto : istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Sebanyak tujuh penerbangan pada Sabtu (28/12/2024), tidak dapat mendarat di Bali sehingga dialihkan ke Surabaya dan Lombok. Demikian disampaikan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab.
Hal ini disebabkan karena cuaca buruk dan hujan lebat. Sebelumnya, BMKG memang sudah memberikan warning bahwa cuaca ekstrem akan melanda saat libu Natal dan Tahun Baru di Indonesia.
Dalam keterangan resmi di Denpasar, Sabtu (28/12/2024), Ahmad Syaugi mengatakan, prosedur divert atau mendarat di bandara lain ini dilakukan dampak dari cuaca buruk hujan lebat sejak pagi.
“Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional,” kata dia.
Baca Juga : Azerbaijan Airlines ungkap Penyebab Kecelakaan di Kazakhstan, Ingatkan Jatuhnya Pesawat Malaysia 2014
Adapun dua penerbangan domestik menuju Bali yang dialihkan ke Surabaya adalah penerbangan Lion Air rute Semarang-Bali dan rute Yogyakarta-Bali.
Tiga penerbangan domestik lainnya yang dialihkan ke Lombok yaitu penerbangan Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali.
“Sementara dua penerbangan internasional yang mengalami divert adalah Malindo Air Melbourne-Bali dialihkan ke Surabaya dan Air Asia Perth-Bali dialihkan mendarat ke Lombok,” ujar Syaugi.
Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelaskan bahwa prosedur divert sendiri bagian dari keselamatan dalam penerbangan yang dapat dilakukan salah satunya saat terjadi cuaca buruk.
Terhitung hingga siang tadi, prosedur mendarat di bandara lain ini dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility atau minimal jarak pandang terjadi.
Syaugi juga menyampaikan hujan lebat sejak pagi turut menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Data yang kami terima terdapat 10 penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan, rata-rata 60-120 menit dari jadwal,” ujarnya.
Meski demikian hingga sore tadi seluruh penerbangan yang mengalami keterlambatan telah terbang dengan aman, begitu pula penumpang yang gagal mendarat di Bali akhirnya telah tiba.
Baca Juga : Ngeri, Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh karena Dihantam Ledakan Rudal Pertahanan Udara Rusia
Bandara di Bali Selatan ini sendiri selama Natal dan Tahun Baru 2025 memberi perhatian lebih dengan membentuk posko angkutan guna mengakomodir seluruh kebutuhan penumpang.
Meski diwarnai cuaca buruk, posko tetap mencatat pergerakan penumpang yang signifikan, dimana sejak Rabu (18/12/2024) lalu sebanyak 707.721 penumpang tercatat menggunakan angkutan udara, ini naik 7 persen dari periode yang sama 2023.
“Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi,” kata Ahmad Syaugi.***