Internasional
Duh! Korut Tanam Puluhan Ribu Ranjau di Perbatasan Korea Selatan

Tentara Korut dipaksa menanam ranjau dengan risiko terluka kena ledakan di perbatasan Korsel. (Foto istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA : Hubungan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) makin buruk. Terlebih belakangan ini, Korut terdeteksi menanam puluhan ribu ranjau darat baru di sepanjang perbatasan dengan Korsel.
Bahkan Pyongyang telah diyakini telah memaksa tentara-tentaranya bekerja dalam kondisi yang buruk karena banyak korban jiwa di antara para tentara itu dalam aktivitas penanaman ranjau.
“Meskipun panas terik dan musim penghujan, militer Korea Utara telah menanam ranjau dan memasang pagar tembok di sepanjang area-area garis depan,” sebut Kementerian Pertahanan Korsel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (17/7/2024).
“Ranjau-ranjau yang baru ditanam diperkirakan berjumlah puluhan ribu,” imbuh pernyataan tersebut.
Baca Juga : Putin dan Kim Jong Un Bikin Pakta Pertahanan Rusia – Korut, Saling Bantu Hadapi Agresi
Diketahui, hubungan antara kedua Korea itu berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, setelah pemimpin Korut Kim Jong Un menetapkan Korsel sebagai “musuh utama” pada awal tahun ini dan membubarkan lembaga-lembaga yang didedikasikan untuk reunifikasi, sekaligus meningkatkan keamanan di perbatasan.
Dalam beberapa bulan terakhir, tentara-tentara Korut melanggar perbatasan Korsel beberapa kali, yang dinilai oleh Seoul sebagai tindakan yang tidak disengaja yang terjadi selama upaya memperkuat perbatasan.
Pyongyang juga semakin meningkatkan aktivitas uji coba senjatanya pada tahun ini, seiring semakin dekatnya hubungan negara itu dengan Rusia. Korsel menuduh Korut telah mengirimkan persenjataan ke Moskow untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Sementara itu, selama aktivitas penanaman ranjau berbulan-bulan oleh Korut untuk memperkuat pertahanan di sepanjang zona demiliterisasi, menurut Kementerian Pertahanan Korsel, terjadi setidaknya 10 insiden di mana ranjau-ranjau tersebut meledak hingga mengakibatkan banyak korban jiwa di kalangan tentara Korut.
Laporan Kementerian Pertahanan Korsel menyebut tentara-tentara Korut yang dikerahkan untuk upaya ini telah hidup dalam “kondisi barak-barak yang tidak memadai tanpa akhir pekan atau pergantian tugas, bekerja rata-rata 12 jam hingga 13 jam sehari”.
Sebuah foto yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Korsel menunjukkan tiga tentara membawa beberapa kotak kayu, yang diidentifikasi oleh Seoul berisi ranjau darat. Satu foto lainnya menunjukkan sekelompok tentara Korut mengevakuasi rekannya yang luka-luka dengan tandu.
Baca Juga : Amerika Cap Kelompok Wagner Rusia Organisasi Kriminal Transnasional, Ambil Roket dan Rudal dari Korut
Disebutkan juga oleh Kementerian Pertahanan Korsel bahwa tentara-tentaranya bersiap menghadapi “pembelotan” tentara Korut yang bekerja di bawah “kondisi kerja yang buruk” tersebut, juga mengantisipasi potensi pelanggaran perbatasan.***