Connect with us

Internasional

Kerusuhan di Bangladesh :  Lebih 100 Orang Tewas, 1 WNI Tewas

Avatar

Diterbitkan

pada

Kerusuhan di Bangladesh :  Lebih 100 Orang Tewas, 1 WNI Tewas

Kerusuhan Bangladesh tewaskan 100 orang lebih, termasuk 1 WNI. (Foto : istimewa)

FAKTUAL-INDONESIA : Kerusuhan mengerikan pecah di Bangladesh hingga menewaskan lebih dari 100 orang dan mundurnya Sheik Hasina yang sudah 15 tahun menjabat sebagai Perdana Menteri. Terakhir dilaporkan 1 WNI tewas.

Kementerian Luar Negeri Indonesia menghimbau agar WNI menunda perjalanan ke Bangladesh hingga situasi aman. Bagi WNI yang membutuhkan pertolongan darurat, bisa menghubungi KBRI Dhaka: (+880) 1614444552.⁠ Direktorat Pelindungan WNI Kemlu: (+62) 812 9007 0027,” tulis Kemlu.

Diketahui, sedikitnya 109 orang tewas pada Senin (5/8) waktu setempat ketika ribuan demonstran yang marah membanjiri jalanan ibu kota Bangladesh, Dhaka. Demikian dilaporkan AFP, Selasa (6/8/2024).

Baca Juga : Ngeri! Kerusuhan di Bangladesh Tewaskan 105 Orang yang Menyerbu Penjara

Aksi demonstrasi dan kerusuhan di Bangladesh telah bergelora sejak Juli 2024. Polisi dan dokter di rumah sakit setempat melaporkan 109 kematian dalam sehari, yang menjadikan Senin (5/8) kemarin sebagai hari paling mematikan sejak aksi protes terus bergulir.

Berdasarkan data kepolisian, pejabat pemerintah dan dokter-dokter rumah sakit setempat, total 409 orang tewas di Bangladesh sejak unjuk rasa marak pada Juli lalu.

Advertisement

Unjuk rasa yang awalnya memprotes kuota pekerjaan pegawai negeri dari pemerintah, telah meluas menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Hasina. Massa yang awalnya menuntut penghapusan kuota pekerjaan pemerintah malah berubah menjadi seruan yang lebih luas agar wanita berusia 76 tahun itu mundur dari jabatannya.

Hasina pun kabur dari istananya di Dhaka setelah para demonstran mengabaikan jam malam yang diberlakukan militer. Massa nekat membanjiri jalanan ibu kota Bangladesh.

Usai Hasina kabur dari Dhaka, ribuan demonstran menerobos masuk dan mengacak-acak kantor dan kediaman PM Bangladesh tersebut. Kerusuhan semakin tak terbendung meski jam malam tanpa batas waktu diberlakukan dan akses internet dibatasi ketat. Perkantoran juga ditutup dan lebih dari 3.500 pabrik yang melayani industri garmen, yang penting secara ekonomi di Bangladesh, ditutup akibat demo.

Tentara dan polisi dengan kendaraan lapis baja dikerahkan di berbagai area Dhaka untuk mengontrol massa. Mereka membuat barikade yang disertai kawat berduri pada ruas jalanan menuju ke kantor PM Bangladesh. Namun, massa dalam jumlah besar membanjiri jalanan hingga merobohkan barikade yang dipasang.

Para demonstran dan para pendukung pemerintah juga dilaporkan saling berkelahi di berbagai wilayah, dengan melibatkan tongkat dan pisau. Situasi itu mendorong pasukan keamanan Bangladesh untuk melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa.

Advertisement

Para demonstran mahasiswa Bangladesh mendesak agar peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, memimpin pemerintahan interim negara tersebut setelah Hasina dilengserkan dan militer mengambil alih kekuasaan.

“Kami telah memutuskan bahwa pemerintahan interim akan dibentuk di mana peraih Nobel yang terkenal secara internasional, Dr Muhammad Yunus, yang diterima secara luas, akan menjadi penasihat utama,” ucap pemimpin utama kelompok demonstran Mahasiswa Melawan Diskriminasi (SAD), Nahid Islam, dalam pesan video pada Selasa (6/8/2024).

Pernyataan itu dirilis setelah Panglima Militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengatakan Hasina mundur sebagai PM dan militer akan membentuk pemerintahan interim. Waker diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin mahasiswa untuk membahas pemerintahan interim.

Yunus, yang seorang ekonom terkemuka dan kini berusia 84 tahun, banyak menuai pujian karena dianggap berhasil mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan melalui bank keuangan mikro yang dirintisnya. Namun, dia juga mendapat permusuhan dari Hasina yang menuduhnya ‘mengisap darah’ orang-orang miskin.

Baca Juga : Peraih Nobel Yunus Ditunjuk Memimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh setelah Sukses Unjukrasa Tumbangkan PM Hasina

Yunus saat ini berada di Eropa dan seorang pembantu dekatnya mengatakan pada Senin (5/8) malam bahwa dia belum menerima tawaran apa pun dari militer untuk memimpin pemerintahan interim Bangladesh.

Advertisement

Seorang WNI Tewas

Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan ada seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial DU yang tewas di Jashore, Bangladesh. Kemlu menyebut DU tewas karena diduga terlalu banyak menghirup asap saat hotel tempatnya menginap terbakar di tengah kerusuhan yang terjadi di Bangladesh.

“KBRI Dhaka menerima informasi mengenai WNI atas nama DU yang meninggal dunia di Jashore, Bangladesh, pada 5 Agustus 2024. DU meninggal dunia akibat menghirup terlalu banyak asap karena hotel tempat almarhum menginap terbakar di tengah-tengah kerusuhan. DU baru saja tiba di Bangladesh tanggal 1 Agustus 2024 untuk kunjungan bisnis,” ujar Kemlu dalam keterangan tertulis di situs resminya, Selasa (6/8/2024).

Kemlu telah menghubungi keluarga DU di Indonesia. Kemlu akan membantu proses pemulangan jenazah.

“Kemlu telah menghubungi keluarga almarhum di Indonesia untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan akan memfasilitasi repatriasi jenazah, bekerja sama dengan perusahaan tempat almarhum bekerja,” ujar Kemlu.

Advertisement

Kemlu mengingatkan seluruh WNI di Bangladesh meningkatkan kewaspadaan. Kemlu meminta WNI menghindari kerumunan massa di Bangladesh.

Baca Juga : Pengunjuk Rasa Serbu Istana, PM Bangladesh Sheikh Hasina Mundur dan Melarikan Diri, Panglima Militer Bentuk Pemerintahan Baru

“Terkait situasi keamanan di Bangladesh, Kemlu dan KBRI Dhaka kembali sampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang diarahkan KBRI Dhaka,” ujar Kemlu.***

 

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Advertisement