Connect with us

Internasional

Selamatkan 20 ABK Indonesia, Awak Kapal Jepang Diberi Penghargaan Dubes RI

Avatar

Diterbitkan

pada

Pengalungan kenang-kenangan kain tenun ikat oleh Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi (kanan) kepada President of Kabushiki Kaisha Fukuseki Maru, Kenichi Nishikawa. (Foto: KBRI Tokyo)

FAKTUALid –  Sebanyak 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Bandar Nelayan 188 nyaris tewas ketika kapal mereka mengalami kecelakaan dan tenggelam di Samudera Hindia pada 13 Mei 2021 lalu sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth, Australia.

Namun nyawa mereka tertolong karena mendapat pertolongan dari kapal penangkap ikan Jepang FV Fukuseki Maru 15. Pemerintah Indonesia sangat menghargai pertolongan awak kapal Jepang itu dengan memberi penghargaan melalui Dubes RI untuk Jepang.

Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi memberikan penghargaan kepada nakhoda, awak, dan perusahaan kapal penangkap ikan Jepang itu karena telah membantu penyelamatan 20 orang WNI yang mengalami kecelakaan di Samudera Hindia.

“Momentum yang kita peringati hari ini adalah untuk memberi penghargaan atas keberanian dari awak kapal Jepang yang berada di lautan Hindia,” kata Dubes Heri Akhmadi saat memberikan penghargaan dan apresiasi yang dilakukan oleh kapal penangkap ikan Jepang FV Fukuseki Maru 15 terhadap para WNI yang merupakan awak KM Bandar Nelayan 188.

Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Tokyo yang diterima di Jakarta, Rabu (3/6/2021), Heri juga mengatakan bahwa kehadiran para awak kapal Jepang itu menunjukkan kepedulian sebagai bentuk persaudaraan dengan Indonesia. Hal itu juga merefleksikan eratnya hubungan kedua negara, termasuk antar masyarakatnya.

Advertisement

Sebelumnya, KM Bandar Nelayan 188 mengalami kecelakaan dan tenggelam di Samudera Hindia sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth, Australia. Seluruh awak kapal tersebut, yang terdiri atas 20 orang WNI berhasil diselamatkan.

Merespon permintaan bantuan penyelamatan, kapal ikan Jepang yang berada dekat lokasi, FV Fukuseki Maru 15 berhasil mengevakuasi seluruh awak KM Bandar Nelayan 118 pada 15 Mei 2021. Selanjutnya para awak dipindahkan ke kapal Angkatan Laut Australia, HMAS Anzac yang tiba di lokasi untuk membantu penyelamatan dan pertolongan medis.

Adapun Presiden Kapal Kabushiki Kaisha Fukuseki Maru, Kenichi Nishikawa, mengatakan penghargaan tersebut akan semakin memperkuat kerja sama maritim dan perikanan antara kedua negara.

“Terima kasih atas penghargaan dan acara yang meriah ini. Penghargaan ini kami persembahkan juga untuk para awak kapal asal Indonesia. Ke depannya, kami berharap bisa terus menjalin kemitraan di bidang maritim dan perikanan Indonesia dan Jepang,” katanya usai menerima penghargaan serta kenang-kenangan berupa Tenun Ikat Flores yang dikalungkan langsung oleh Dubes Heri Akhmadi sebagai tanda persaudaraan.

AntaraNews melaporkan juga,  Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC telah merepatriasi sebanyak 19 anak buah kapal KM Bandar Nelayan 188, yang mengalami kecelakaan di perairan barat Perth, menuju Pelabuhan Benoa, Bali.

Advertisement

“Ini bukti nyata kerja sama TNI AL dengan Royal Australian Navy yang memerankan fungsi diplomasi membantu kemanusiaan. Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC mengangkut dan memulangkan 19 ABK KM Bandar Nelayan 188 dari perairan barat Perth Australia menuju Pelabuhan Benoa,” kata Direktur Perlindungan WNI Kemenlu RI Judha Nugraha dalam konferensi pers di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat.

Ia mengatakan sebanyak 19 ABK KM Bandar Nelayan 188 diangkut dari perairan barat Perth Australia dengan Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC menuju Pelabuhan Benoa yang selanjutnya disambut KRI Yos Sudarso dari unsur Koarmada II.

“Saat menuju ke Perairan Benoa dilakukan transfer of personal dari HMAS ANZAC menuju KRI Eskolar. Selanjutnya hari Jumat ( 21/5/2021) dievakuasi menuju ke Pelabuhan Benoa,” katanya.

ABK KM Bandar Nelayan 188 total 20 orang, sedangkan yang dipulangkan melalui jalur laut berjumlah 19 orang, sedangkan satu orang lainnya atas nama Darno dipulangkan dengan pesawat dari Perth, Australia menuju Jakarta karena mengalami cedera pada telunjuk kanan dan harus dioperasi.

Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada menambahkan kecelakaan yang menimpa KM Bandar Nelayan 188 dilaporkan pada  Kamis (13/05/2021) pagi oleh pihak perusahaan yang menyebutkan bahwa kapal tersebut ruang mesin kemasukan air.

Advertisement

“Perusahaan kapal minta bantuan Basarnas untuk mengevakuasi, karena jaraknya jauh, kurang lebih 1.500 notical mile dari selatan Bali dan itu merupakan area ground fishing, sehingga kami berkoordinasi dengan HMAS ANSAC. Itu posisinya kurang lebih berjarak 600 notical mile dari Perth.  Australia juga mengirimkan pesawat Challenger untuk memastikan lokasi yang kami berikan,” katanya.

Kapal nelayan itu berangkat dari Pelabuhan Benoa pada  8 April 2021 menuju fishing ground. Posisi kejadian koordinat 31° 10.70′ S 102° 16.32′ E (radial 206°/ 1.520 Nm dari Kantor Basarnas Bali dan radial 270°/ 697Nm dari Perth Australia). Basarnas juga berkoordinasi dengan JRCC Australian untuk ikut membantu.

JRCC langsung mengeluarkan broadcast darurat kepada kapal-kapal di area tersebut dan mengerahkan Perth Challenger menuju lokasi. Setelah ditemukan posisi kapal, selanjutnya menjatuhkan dua sekoci penyelamat.

Pada Sabtu (15/5) pukul 07.00 WIB diterima informasi dari Japan CG ke JRCC Australia bahwa FV Fukuseki Maru 15 telah menyelamatkan sebanyak 20 ABK KM Bandar Nelayan, selanjutnya ditransfer ke kapal Australia HMAS ANSAC dan dibawa ke Australia. ***

Advertisement
Lanjutkan Membaca
Klik Untuk Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement