Internasional
Serangan Pesawat Tak Berawak Israel Tewaskan 2 Pejuang Hizbullah, Hanya Menyakiti Bukan Perang Habis-habisan di Lebanon

Israel tengah mempersiapkan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon namun tidak ingin membawa kawasan Asia Barat ke perang habis-habisan
FAKTUAL INDONESIA: Serangan pesawat tak berawak Israel dikabarkan menewaskan 2 (dua) penjuang Hizbullah di Lebanon Selatan, Senin, sebagai balasan atas serangan roket yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Sumber keamanan mengatakan, selain mewaskan 2 pejuang Hizbullan, serangan pesawat tak berawak Israel itu juga melukai tiga orang lainnya termasuk seorang bayi.
Kedua pejuang Hizbullah itu merupakan korban jiwa pertama di Lebanon sejak insiden hari Sabtu.
Seperti dilansir thehindu.com, meskipun telah melakukan serangan balasan ke Lebanon Selatan namun menurut dua pejabat Israel, Senin, Israel hanya ingin menyakiti Hizbullah namun tidak mau menyeret Asia Barat ke dalam perang habis-habisan.
Dua pejabat Israel lainnya mengatakan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan pertempuran beberapa hari setelah serangan roket hari Sabtu di lapangan olahraga di desa Druze.
Keempat pejabat tersebut, termasuk seorang pejabat senior pertahanan dan sumber diplomatik, berbicara tanpa menyebut nama dan tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang rencana pembalasan Israel.
“Perkiraannya adalah respons ini tidak akan mengarah pada perang habis-habisan,” kata sumber diplomatik tersebut. “Itu bukan kepentingan kami saat ini.”
Israel dan Amerika Serikat menyalahkan Hizbullah Lebanon atas serangan tersebut. Hizbullah membantah berperan apa pun.
Insiden ini menambah kekhawatiran bahwa permusuhan lintas batas selama berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Lebanon yang didukung Iran dapat berubah menjadi perang yang lebih luas dan lebih merusak.
Pada hari Minggu, Kabinet Keamanan Israel memberi wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant untuk memutuskan cara dan waktu tanggapan terhadap serangan tersebut.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa tanggapan yang diberikan akan “terbatas tetapi signifikan”.
Laporan tersebut mengatakan pilihan yang ada berkisar dari serangan terbatas terhadap infrastruktur, termasuk jembatan, pembangkit listrik dan pelabuhan, hingga menyerang depot senjata Hizbullah atau menargetkan komandan Hizbullah.
Dipicu oleh perang Gaza, permusuhan antara Israel dan Hizbullah menjadi yang terburuk sejak keduanya berperang pada tahun 2006.
Hizbullah, sekutu kelompok Palestina Hamas, mengatakan kampanye serangan roket dan pesawat tak berawak terhadap Israel bertujuan untuk mendukung rakyat Palestina, dan mengindikasikan bahwa mereka hanya akan melakukan gencatan senjata ketika serangan Israel di Gaza berhenti.
Konflik di perbatasan Israel-Lebanon telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka di kedua sisi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam panggilan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada hari Senin, menekankan pentingnya mencegah eskalasi konflik, kata Departemen Luar Negeri AS.
Mereka membahas upaya untuk mencapai solusi diplomatik yang memungkinkan warga di kedua sisi perbatasan untuk kembali ke rumah mereka, dan upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan di sana.
Jerman meminta semua pihak yang terlibat konflik di Asia Barat, khususnya Iran, untuk mencegah eskalasi.
Militer Israel mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang melintasi dari Lebanon ke wilayah Galilea Barat pada hari Senin.
Penerbangan di bandara internasional Beirut telah dibatalkan atau ditunda karena maskapai penerbangan menanggapi kemungkinan tanggapan Israel.
Baik Israel maupun Hizbullah telah berusaha keras untuk menghindari perang skala penuh sejak mereka mulai saling menyerang pada bulan Oktober.
Hizbullah membantah menembakkan roket yang menewaskan anak-anak tersebut. Dikatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah menembakkan rudal terhadap sasaran militer di Dataran Tinggi Golan, daerah perbatasan yang direbut Israel dari Suriah setelah perang Timur Tengah tahun 1967 dan sejak itu dianeksasi dalam sebuah tindakan yang secara umum tidak diakui secara internasional.
Serangan Israel telah menewaskan sekitar 350 pejuang Hizbullah di Lebanon dan lebih dari 100 warga sipil, termasuk petugas medis, anak-anak dan jurnalis, menurut sumber keamanan dan medis dan penghitungan Reuters mengenai pemberitahuan kematian yang dikeluarkan oleh Hizbullah.
Militer Israel mengatakan setelah serangan hari Sabtu, jumlah korban tewas di antara warga sipil yang tewas dalam serangan Hizbullah telah meningkat menjadi 23 orang sejak Oktober, bersama dengan sedikitnya 17 tentara. ***