Internasional
Kardinal Prevost dari Amerika Serikat Terpilih sebagai Paus Leo XIV, Ini Salam Pertamanya

Paus Leo XIV yang baru terpilih muncul di balkon Basilika Santo Petrus.
FAKTUAL INDONESIA: Kardinal AS Robert Prevost terpilih sebagai Paus baru dan pemimpin Gereja Katolik Roma pada hari Kamis dan telah mengambil nama Paus Leo XIV.
Demikian yang diumumkan oleh seorang kardinal senior kepada khalayak di Lapangan Santo Petrus.
Dalam kata-kata pertamanya sebagai Paus, Leo XIV berkata kepada orang banyak di Lapangan Santo Petrus: “Damai sejahtera bagi kalian semua.”
“Ini adalah salam pertama dari Kristus yang telah bangkit, gembala yang baik yang telah menyerahkan hidupnya bagi Tuhan,” katanya, menjelaskan pilihan salamnya. “Dan saya juga ingin salam damai ini memasuki hati dan keluarga kita.”
Baca Juga : Konklaf Para Kardinal untuk Cari Pengganti Paus Fransiskus Digelar 7 Mei 2025
Leo XIV tampak sangat emosional saat melambaikan tangan kepada orang banyak yang memujanya di lapangan di bawah balkon.
Leo XIV memberi penghormatan kepada mendiang Paus Fransiskus dalam kata-kata pertamanya sebagai paus
Paus Leo XIV mendesak khalayak untuk mengingat warisan pendahulunya.
“Mari kita dengarkan suara lemah Paus Fransiskus yang memberkati Roma. Paus yang memberkati Roma, memberikan berkatnya kepada seluruh dunia pada pagi Paskah itu. Izinkan saya untuk menindaklanjuti berkat itu. Tuhan mengasihi kita. Tuhan mengasihi semua orang. Kejahatan tidak akan menang,” katanya dalam bahasa Italia saat berbicara kepada khalayak yang berkumpul di Vatikan.
Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah terpilih sebagai Paus ke-267 dan melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus sebagai pemimpin baru dari 1,4 miliar umat Katolik di dunia.
Prevost, 69, dari Chicago, Illinois, adalah paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Ia akan dikenal sebagai Leo XIV.
Baca Juga : Uskup Agung Suharyo akan Wakili Indonesia Ikuti Pemilihan Paus Baru
Seorang pemimpin dengan pengalaman global, ia menghabiskan sebagian besar kariernya sebagai misionaris di Amerika Selatan dan baru-baru ini memimpin kantor Vatikan yang kuat untuk penunjukan uskup. Ia diharapkan untuk melanjutkan reformasi Paus Fransiskus.
Ia bekerja selama satu dekade di Trujillo, Peru, dan kemudian diangkat menjadi uskup di Chiclayo, kota Peru lainnya, tempat ia bertugas dari tahun 2014 hingga 2023. Prevost juga memegang paspor Peru dan telah menjadi warga negara Peru sejak tahun 2015.
Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News tak lama setelah ia menjadi pemimpin Departemen Uskup, Prevost berkata: “Saya masih menganggap diri saya seorang misionaris. Panggilan saya, seperti panggilan setiap orang Kristen, adalah menjadi misionaris, untuk mewartakan Injil di mana pun seseorang berada.” ***