Hiburan
Musisi Muda dari 18 Negara akan Unjuk Gigi Bersama G20 Orchestra di Borobudur
FAKTUAL-INDONESIA : Sebuah konser yang diinisiasi Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid bakal disuguhkan di pelataran Candi Borobudur, Magelang pada 12 September 2022. Konser melibatkan musisi muda dari 18 negara dan pianis hebat Ananda Sukarlan.
Konser ini bukan sekadar pertunjukkan biasa karena menurut Ananda Sukarlan selaku Direktur Artistik G20 Orchestra, ajang ini menjadi momen untuk menunjukkan kemampuan para musisi tersebut di mata dunia dan bukan sekadar pertunjukkan biasa.
“Orkestra ini harus bisa membuat gebrakan, sesuatu yang baru, yang negara lain belum pernah lakukan. Dalam hal gender yang dalam musik klasik didominasi laki-laki, pada orkestra ini kami mengedepankan kesetaraan gender, orkestra ini juga milenial karena anggotanya anak muda, karena kita ingin inovasi yang ada di anak muda,” kata Ananda.
Semula Ananda berharap formasi gender equality 50-50 laki-laki dan perempuan di G20 Orchestra ini. Jumlah tersebut meleset, dari 60 musisi yang tampil terdapat 36 laki-laki dan 30 perempuan.
Meski demikian, Ananda berharap G20 orchestra ini menjadi pembuka mata serta trendsetter untuk orkes-orkes dunia, karena syarat 50-50 ini belum pernah diterapkan sampai saat ini.
Lebih lanjut Ananda menjelaskan bahwa G20 Orchestra berbasis musik klasik Barat. Langkah ini dilakukan untuk memperkenalkan budaya dan kearifan lokal dalam event penyelenggaraan Pertemuan Menteri Kebudayaan G20.
Melalui G20 Orchestra ini, Ananda juga berharap musik klasik akan semakin dikenal di kalangan milenial. Karena itulah, Ananda merekrut musisi berusia 30-an. Rencananya konser perdana G20 Orchestra ini akan mengusung beberapa tema di antaranya bercerita tentang perang dunia pertama dan dampaknya. Menurut Ananda, Orkestra yang melibatkan musisi dari negara G20 itu tidak sekedar pertunjukan musik klasik. Lebih dari itu, G20 Orchestra adalah sebuah dokumentasi sejarah yang dibuat dalam bentuk musik orkestra.
Kehebatan Ananda mengumpulkan musisi muda dari 18 negara juga harus diakui. Melalui jalinan pertemanan sesama musisi dan pianis di dunia, Ananda berhasil merengkuh mereka untuk tampil di even yang istimewa ini.
Bukan hal mudah juga bagi Ananda untuk menyatukan kehormonisan antara musisi yang satu dengan lainnya yang memiliki perbedaan budaya dan bahasa. Namun Ananda berhasil menyatukan mereka dalam alunan musik yang indah.
Terkait persiapan, Ananda mengatakan sudah hampir 100 persen. “Nanti mereka akan segera ke Yogyakarta. Kita bikin semacam try out pada jam 3 tanggal 9. Jadi memang musikus sudah sangat siap, tanggal 9 sudah hampir 100 persen meskipun bukan baju konser, kita juga masih butuh masukan. Tanggal 10 dan 11 kita ke Borobudur untuk cek sound,” ucapnya.
Akhirnya saat ini Inodonesia bisa dipandang oleh dunia, bahwa bangsa ini bukan hanya punya budaya tetapi juga dunia musik. “Kita bisa sejajar dengan negara-negara lain, bisa menawarkan musisi musisi kita untuk bermain bersama musisi-musisi dari negara lain,” uangkap Ananda saraya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.***