Nah …, Pengamat Ungkap Judi Online Marak Marak karena Lapangan Kerja Minim dan Penggangguran Meningkat

Pengamat sebut judi daring marak lantaran minimnya lapangan pekerjaan dan meningkatnya pengangguran terlihat dari diserbunya bursa kerja oleh masyarakat

FAKTUAL INDONESIA: Nah, ternyata maraknta judi online atau daring karena dipicu minimpnya lapangan pekerjaan yang tersedia dan meningkatnya penggangguran.

Saat ini, tidak bisa dibedung, masyarakat menganggur didesak oleh kebutuhan perekonomian yang semakin tinggi.

Demikian dikemukakan oleh Pengamat Sosiolog Universitas Nasional Nia Elvia di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

“Dari beberapa hasil riset, angka pengangguran di Indonesia meningkat sejak pandemi hingga saat ini dan lapangan pekerjaan amat minim,” kata Nia Elvia.

Kondisi ini membuat masyarakat mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang dalam jumlah banyak.

Hal ini lah yang membuat masyarakat menjadikan judi online sebagai pilihan utama dalam mencari nafkah. Kondisi semakin diperparah dengan banyaknya pengangguran yang belum mendapat kerja sejak pandemi Covid-19.

Karena itu, dia berharap pemerintah dapat mengurangi aktivitas judi online dengan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

Pemerintah juga diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan akses menuju pekerjaan yang diinginkan.

Selain itu, pemerintah juga bisa menyediakan pelatihan untuk masyarakat agar memiliki keahlian sebagai modal bekerja atau membuka usaha.

Jika mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang layak, dia meyakini kondisi sosial masyarakat akan berubah dan mulai meninggalkan aktivitas judi online.

“Selain itu secara sosial, judi online tidak dianggap sebagai pekerjaan prestisius,” kata dia.

Tidak hanya dengan membuka lapangan pekerjaan, pemerintah juga dinilai dapat menggandeng ulama untuk mengurangi aktivitas judi online melalui pendekatan agama.

“Dengan adanya fenomena maraknya judi online, saya kira peran ulama kita perlu ditingkatkan. Nilai atau norma agama ini amat penting dalam masyarakat, untuk menjadi panduan dalam berperilaku,” kata Nia. ***