Connect with us

Politik

Teguran untuk Menteri Sibuk Kampanye, Presiden Jokowi Minta Fokus Bekerja

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/07/2022), untuk menyapa para pedagang sekaligus membagikan bantuan langsung kepada para penerima manfaat. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Presiden Jokowi mengunjungi Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (12/07/2022), untuk menyapa para pedagang sekaligus membagikan bantuan langsung kepada para penerima manfaat. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

FAKTUAL-INDONESIA: Menanggapi pertanyaan awal media tentang menteri yang sibuk berkampanye, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua menteri  fokus bekerja.

Permintaan Presiden Jokowi kepada menteri yang sibuk kampanye untuk fokus bekerja jelas merupakan teguran dari seorang pemimpin kepada para pembantunya.

Presiden Jokowi meminta semua menteri fokus bekerja ketika ditanya soal meneri yang berkamopanye bukannya tanpa alasan.

Presiden juga menekankan agar para menteri, utamanya yang mengurusi bidang energi dan pangan, agar bisa fokus menangani dua hal tersebut. Menurutnya, saat ini situasi dunia sedang terdisrupsi di dua bidang tersebut.

Menanggapi pertanyaan awak media soal menteri yang berkampanye, Presiden Joko Widodo meminta menterinya untuk fokus bekerja. Hal tersebut disampaikannya usai menyerahkan bantuan sosial di Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Selasa, 12 Juli 2022.

Advertisement

“Saya minta semua menteri fokus bekerja. Kalau Menteri Perdagangan ya urus yang paling penting seperti yang saya tugaskan kemarin bagaimana menurunkan harga minyak goreng,” ucap Presiden.

Presiden Jokowi berharap harga minyak goreng curah bisa berada di kisaran Rp14 ribu atau di bawahnya.

“Tugas dari saya itu, jadi ke pasar-pasar mengecek, karena saya juga sama mengecek minyak goreng utamanya yang kita cek itu minyak curah, jangan sekali-kali lari ke minyak kemasan yang premium,” jelas Presiden.

Presiden menjelaskan, dari sejumlah pasar yang ia kunjungi harganya memang sudah berada di kisaran harga tersebut.

“Kalau di luar Jawa masih ada yang di atas Rp14 ribu, satu persatu akan kita selesaikan,” ungkap Presiden.

Advertisement

Presiden juga menekankan agar para menteri, utamanya yang mengurusi bidang energi dan pangan, agar bisa fokus menangani dua hal tersebut. Menurutnya, saat ini situasi dunia sedang terdisrupsi di dua bidang tersebut.

“Semuanya harus fokus bekerja utamanya yang berkaitan dengan energi dan pangan, ini penting. Ini saya urus terus urusan yang berkaitan dengan BBM, urusan yang berkaitan dengan energi itu misalnya batu bara semuanya karena dunia terdisrupsi di energi dan pangan sehingga kita harus konsentrasi dan jangan sampai kita terpeleset di dua bidang ini,” tandasnya.

Serahkan Bansos

Presiden Joko Widodo mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Barat pada Selasa, 12 Juli 2022 dengan mengunjungi Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang untuk menyapa para pedagang sekaligus membagikan bantuan langsung kepada para penerima manfaat. Presiden berharap agar bantuan tersebut dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pascapandemi.

“Tadi seperti biasa memberikan tambahan modal kerja untuk usaha-usaha mikro, untuk pedagang-pedagang pasar, untuk pedagang kaki lima (PKL). Penting karena kita ingin men-trigger pertumbuhan ekonomi yang berada di bawah dari recovery pemulihan karena pandemi,” ujar Kepala Negara dalam keterangannya di Pasar Sukamandi.

Advertisement

Selain bantuan sosial bagi para pedagang, Kepala Negara juga memberikan sejumlah bantuan bagi para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), utamanya bagi yang memiliki usaha di rumah.

“Kemudian juga tambahan untuk program PKH terutama juga untuk ibu-ibu yang memiliki usaha-usaha di rumah, usaha-usaha rumahan jadi tambahan modal Rp1,2 juta,” ucap Presiden.

Presiden pun memastikan agar bantuan tersebut dapat memperkuat daya beli masyarakat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah setempat.

“Kita ingin jangan sampai daya beli rakyat itu turun, jangan sampai daya beli masyarakat itu turun. Sehingga kalau ada kelebihan di APBN, dari pajak, dari PNBP, dari pungutan ekspor akan juga diarahkan untuk yang masyarakat yang di bawah ini juga diperkuat daya belinya. Sehingga bisa nanti akan ada tambahan-tambahan untuk mereka,” tutur Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, dan Bupati Subang Ruhimat. ***

Advertisement

Lanjutkan Membaca