Olahraga
Klub DETEC Pantang Redup Membina, Melatih dan Melahirkan Bintang Tenis untuk Membanggakan Indonesia

Deddy Prasetyo tak segan masih turun melatih di lapangan untuk memberikan support total kepada anak didiknya di Klub DETEC. (Foto: Istimewa)
FAKTUAL-INDONESIA: Sungguh ironis keberadaan klub tenis di Tanah Air yang selama ini jadi ujung tombak membina dan melatih untuk melahirkan pemain tim nasional (timnas) Indonesia, keberadaannya sama sekali tidak mendapat (nihil) perhatian apalagi bantuan sarana dan fasilitas dari pemangku olahraga di Tanah Air.
Namun demikian fakta miris tersebut, tidak lantas membuat salah satu klub yang sejauh ini telah banyak melahirnya sederet nama petenis top nasional, yakni klub DETEC berkecil hati. DETEC tak pernah redup untuk terus membina, melatih dan melahirkan bintang tenis untuk membanggakan dan mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional, regional dan internasional.
Baca Juga : Detec Open 2024 Jogjakarta: Akmal Sabet Juara jadi Modal Percaya Diri Menuju PON
” Sejak Klub DETEC berdiri sampai sekarang, tidak pernah kami terima sedikit pun perhatian apalagi bantuan, baik dana atau fasilitas penunjang (lapangan) dari pemangku olahraga negeri ini. Pernah sekali kami dikunjungi Pak Menpora Imam Nahrowi, tapi tidak ada tindak lanjut dikemudian harinya dari kunjungan di lapangan gravel Senayan yang kini sudah tergusur dan belum ada gantinya,” kata Deddy Prasetyo ditemui disela-sela mengamati latihan anak asuhnya di Lapangan Tenis Sanita PU Benhil, Jakarta, belum lama ini.
Meski menghadapi keadaan yang sungguh ironis ini, klub DETEC sedikit pun tak pernah redup atau surut untuk terus melatih dan membina atletnya, untuk tujuan sangat mulia mencetak dan melahirkan bintang tenis guna mengharumkan Indonesia di single atau multi event.
“Kami tetap berusaha sekuat tenaga dengan keterbatasan yang ada, membina dan melatih bintang-bintang muda tenis Indonesia,” tutur Deddy. “Bahkan kami harus pindah-pindah tempat latihan setelah “base camp” kami di lapangan tenis gravel Senayan digusur dan tak ada gantinya sarana latihan.tenis yang sepadan hingga sekarang ini. Sulit sekarang mencari lapangan tenis untuk jadi tempat latihan pemain yang tergabung di Klub DETEC. Tapi kami tetap semangat untuk mencetak dan melahirkan bintang tenis Indonesia, walau menghadapi banyak keterbatasan,” terang Deddy.
DETEC tetap disegani karena atlet binaan klub ini tetap tak tergusur di jajaran papan elit pertenisan Indonesia, baik di level yunior atau senior. Klub satu ini tercatat ikut melahirkan sederet bintang tenis Indonesia, mulai dari Dede Suhendar, Benny Wijaya, Suwandi, Febi Widhiyanto, Christopher Rungkat, Wynne Prakusa sampai Priska Madelyn Nugroho pernah mendapatkan polesan pelatih ‘bertangan dingin’ Deddy Prasetyo.
Baca Juga : Detec Open 2024 Jogjakarta: Tumbangkan Unggulan Utama Sekaligus Revans, Noya Melaju ke Final
“Ada kebanggaan tersendiri yang tak dapat dinilai dengan uang jika pemain binaan menorehkan prestasi membanggakan untuk mengharumkan Indonesia,” ungkap Deddy.
Cinta Deddy terhadap tenis Indonesia tak diragukan lagi. Arek Suroboyo satu ini pernah mendapatkan tawaran menggiurkan menjadi pelatih Timnas Jepang pada tahun 2003 dan juga pelatih di Australia di tahun 2018.
Namun saking cintanya terhadap Indonesia, tawaran-tawaran menggiurkan tersebut dengan halus ditolaknya. Ia lebih cinta melatih dan melahirkan petenis Indonesia. Hanya sayang, belum ketemu parther yang pas tahu sama tahu dan saling mengerti serta saling mendukung untuk melahirkan bintang tenis top yang membanggakan Indonesia. ****