Olahraga
Tragedi Kanjuruhan, Siwo PWI Pusat Sampaikan Duka Cita Mendalam dan Tuntut Usut Tuntas
FAKTUAL-INDONESIA: Dunia olahraga Indonesia berduka dengan terjadinya tragedi memprihatinkan yang mencoreng dunia olahraga dan nama bangsa di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Sampai hari Minggu (2/10/2022), pukul 12.30, berdasarkan laporan Polda Jawa Timur, sebanyak 129 orang meninggal dunia dan kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Atas kejadian tersebut, Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (Siwo PWI) Pusat menyampaikan pernyataan keprihatinan.
Dalam enam poin pernyataannya, Siwo PWI Pusat antara lain menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas tragedy tersebut. Selain itu Siwo PWI Pusat menuntut agar tragedi itu diusut tuntas sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari.
Tragedi tersebut terjadi setelah munculnya kerusuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022).
Melihat dari data sementara jumlah korban meninggal dunia itu, tragedi Kanjuruhan merupakan yang terbesar di dunia sepakbola setelah tragedi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat pertandingan Peru melawan Argentina tahun 1964 yang menewaskan 326 orang.
Berikut pernyataan keprihatinan Siwo PWI Pusat yang ditandatangani Ketua Gungde Ariwangsa dan Sekretaris Suryansyah:
- Siwo PWI Pusat menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas tragedi yang menelan korban 129 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya masih menjalani perawatan.
- Siwo PWI Pusat mengimbau agar tragedi itu diusut tuntas sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Siwo PWI Pusat berharap tragedi ini menjadi pelajaran berharga agar dalam melaksanakan pertandingan sepakbola maupun kegiatan olahraga lainnya benar-benar dilakukan dengan SOP yang ketat dan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu aturan yang ditetapkan federasi internasional cabang olahraga tersebut.
- Siwo PWI Pusat memperingatkan, tragedi yang menuntut korban ratusan jiwa lebih itu akan mengarahkan sorotan dunia internasional kepada Indonesia mengingat ini merupakan peristiwa terbesar kedua dalam jumlah korban jiwa pada pelaksanaan pertandingan sepakbola. Sorotan tersebut menurut Siwo PWI Pusat akan bisa berdampak membahayakan bagi posisi Indonesia dalam menyiapkan diri sebagai tuan rumah Piada Dunia Sepakbola U-23 dan event sepakbola internasional lainnya tahun 2023.
- Siwo PWI Pusat berharapa Pengurus Pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PP PSSI) segera memanggil pihak yang terkait dengan pelaksanaan pertandingan tersebut. Selain itu PSSI diminta bukan saja memfokuskan tentang standarisasi fasilitas stadion namun juga memperhatikan juga dengan serius tentang keamanan dan kenyamanan bagi pelaku dan penonton pertandingan.
- Siwo PWI Pusat mengharapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) bersama Kapolri, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan PSSI mengevalusi secara menyeluruh tragedi tersebut.
- Siwo PWI Pusat dengan 35 Siwo PWI Daerah termasuk di Jawa Timur akan mengawal pengusutan dan penyelesaian tragedi ini sehingga sepakbola menjadi cabang olahraga yang enak dan nyaman untuk ditonton serta berprestasi membanggakan bagi Indonesia.
Demikian pernyataan keprihatinan Siwo PWI Pusat terhadap tragedi memprihatinkan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Semoga menjadi perhatian semua pihak sehingga tidak akan terulang lagi di kemudian hari. Jayalah Olahraga Indonesia. ***