News
Diusung Mayoritas Fedarasi Nasional, Raja Sapta Okto Bersama Ismail Ning Siap Pertahankan Ketum KOI
FAKTUAL-INDONESIA: Raja Sapta Oktohari mendeklarasikan diri untuk maju kembali sebagai calon Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) periode 2023-2027. Bersama Ismail Ning, Raja Sapta Okto janji membawa olahraga Indonesia “Berdiri di Panggung Dunia” atau “Standing on the World’s Stage”
Raja Sapta Okto – Ismail Ning diusung mayoritas Federasi Nasional anggota NOC Indonesia dalam deklarasi yang diselenggarakan di Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (7/6).
Acara deklarasi yang diselenggarakan di Ritz-Carlton, Pacific Place, Rabu (7/6), dihadiri mayoritas perwakilan Federasi Nasional (NF) anggota NOC Indonesia. Mereka mengusung Okto duduk lagi di kursi satu NOC Indonesia.
Ada sejumlah alasan yang membuat NF mendukung Okto maju lagi sebagau Ketua NOC Indonesia. Satu di antaranya karena tugasnya belum selesai untuk terus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Sebagai informasi, 66 NF memiliki hak suara dalam Kongres yang diadana 30 Juni di Hotel Fairmont.
“Indonesia itu bangsa besar. Negara populasi nomor empat di dunia, yang artinya memiliki banyak potensi yang dapat dibina sebagai atlet berprestasi. Tapi, saat menjadi CdM Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, saya tertampar, kenapa kita hanya mengirimkan 28 atlet di Olimpiade. Tanda tanya besar. Di situ mimpi saya dimulai, kita harus membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa besar di mata dunia, kita harus bersinar, kita tak boleh jadi jago kandang,” kata Okto.
Perjalanan Okto di olahraga tak perlu diragukan. Ia menjadi salah satu penggagas bike to work, promotor tinju, memimpin ISSI DKI Jakarta, PB ISSI, CdM Olimpiade Rio, Ketua Asian Para Games 2018 Jakarta, hingga akhirnya memimpin NOC Indonedia.
Setelah terpilih sebagai Ketua NOC Indonesia periode 2019-2023, Okto langsung membuat perubahan. Olahraga Indonesia mampu unjuk gigi di kancah internasional dengan capain besar.
Pada SEA Games 2019, tim polo air dan voli putra sukses menghapus dahaga medali emas. Kemudian pada Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mencatat sejarah sebagai ganda putri yang pertama kali menyumbangkan medali emas.
Tak cuma itu, rekor mentereng pun mampu dicatat oleh bingang mida di SEA Games 2021. Salah satunya dari renang dan prestasi tim basket basket putra yang mendobrak dominasi Filipina. Lalu pada Islamic Solidarity Games 2021, Indonesia berhasil memperbaiki posisi dari delapan menjadi tujuh.
Paling baru adalah SEA Games 2023. Cabor sepakbola akhirnya bisa meraih medali emas setelah penantian selama 32 tahun usai di laga final mengalahkan Thailand lewat perpanjangan waktu. Begitu juga hoki indoor, kriket, dan basket putri.
“Alhamdulilah sudah lebih banyak perwakilan-perwakilan kita juga di kontinental dan internasional. Meskipun kita sempat struggling karena pandemi Covid-19, tapi kita mampu membuktikkan perkembangan prestasi olahraga kita,” ucap Okto.
Berbicara kedekatan Raja Sapta dengan jaringan internasional di olahraga tidak perlu diragukan lagi. Ia menjalin hubungan yang baik di SEAGF, OCA, ANOC, dan IOC lebih baik. Begitu relasinya yang terjadi di Federasi Internasional dan NOC di seluruh dunia.
Kendati begitu, Raja Sapta enggan berpuas diri makanya mencalonkan diri lagi memimpin NOC Indonesia. Ia menegaskan mau membantu atlet-atlet Tanah Air untuk mengukir prestasi di dunia.
“Tugas belum selesai, cita-cita masih banyak. Jika dipercaya, saya dan Uda Is berkomitmen mewakafkan waktu kami untuk membangun prestasi olahraga Indonesia. Kedua, kami juga berjanjin untun mencatatkan sejarah besar di Olimpiade 2024 Paris: partisipasi atlet lebih banyak dan pulang dengan medali lebih banyak!” tutur Okto yang juga berkomitmen mewujudkan cita-cita Presiden Joko Widodo dan seluruh masyarakat Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara.
Sementara itu, Ismail Ning berkomitmen bekerja bersama Okto agar olahraga Indonesia berdiri di panggung dunia. Ismail Ning adalah Komite Eksekutif NOC Indonesia saat ini. Ia juga pernah menjadi pengurus PB PODSI, PRSI, dan Jetski Indonesia.
“Kami tumbuh dari cabor, karena memang olahraga adalah passion kami. Dan kami sangat menghargai yang namanya proses. Dan kami meyakini sekecil apa pun langkah itu, pasti akan membawa kepada progres yang positif untuk olahraga kita, bangsa kita, Indonesia Raya, dan Merah Putih,” ucap Ismail Ning. ***