Connect with us

Nasional

Enam Kali Erupsi, Gunung Semeru Berpotensi Tebarkan Bahaya Awan Panas dan Guguran Lava

Gungdewan

Diterbitkan

pada

Enam Kali Erupsi, Gunung Semeru Berpotensi Tebarkan Bahaya Awan Panas dan Guguran Lava

Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) masih perlu terus diwaspadai karena berpotensi menebar awan panas setelah erupsi 6 kali Selasa (7/10/2025)

FAKTUAL INDONESIA: Enam kali erupsi, hari ini, Selasa (7/10/2025), Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur (Jatim) masih terus perlu diwaspadai.

Pasalnya, Gunung  dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu berpotensi menebarkan bahaya awan panas, guguran lava dan banjir lahar di kala hujan deras mengguyur wilayah seputaran gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto mengemukakan,  Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Baca Juga : Erupsi Lagi Selasa, Lontaran Abu Gunung Lewotobi Laki-laki Meningkat dari 300 menjadi 2.000 Meter

“Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang aliran airnya berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Selasa, Liswanto menjelaskan, Gunung Semeru tercatat enam kali erupsi disertai letusan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu pada Selasa.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.37 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak dan kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat.

“Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 05.21 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak (3.976 mdpl),” ujar Liswanto.

Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

Advertisement

Erupsi ketiga terjadi pukul 05.42 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 400 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

Baca Juga : Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Hingga 600 Meter

Selang 7 menit kemudian, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 05.53 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak (4.276 mdpl).

“Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” tuturnya.

Erupsi kelima terjadi pukul 06.23 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 500 meter di atas puncak dan kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik.

“Terjadi erupsi kembali pada pukul 08.56 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau sekitar 4.176 mdpl,” katanya.

Advertisement

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik. ***

Lanjutkan Membaca
Advertisement