Internasional
Situasi Timur Tengah Makin Tak Menentu, Emirates Tangguhkan Penerbangan ke Sejumlah Negara Ini
FAKTUAL-INDONESIA : Ketegangan dan gangguan di Timur Tengah mulai meningkat. Maskapai penerbangan Emirates Airlines tak ingin mengambil risiko sehingga menangguhkan semua penerbangan ke Basra, Baghdad di Irak, Teheran di Iran dan Amman di Yordania.
Emirates mengumumkan bahwa penerbangan ke dan dari Irak, Iran, dan Yordania dihentikan mulai tanggal 4 dan 5 Oktober, dengan gangguan yang terus berlanjut seiring perkembangan situasi. Belum ada kepastian kapan penerbangan akan dilanjutkan kembali. Demikian seperti dilaporkan Express UK pada Senin (7/10/2024).
Baca Juga : Timur Tengah Makin Memanas, Hizbullah dan Israel Jual Beli Serangan
Emirates menjelaskan bahwa pelanggan yang transit melalui Dubai dalam perjalanan ke tujuan-tujuan ini tidak akan diterima untuk melanjutkan perjalanan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Langkah ini bertujuan untuk memprioritaskan keselamatan penumpang di tengah kondisi yang berubah dengan cepat di kawasan tersebut.
“Emirates membatalkan semua penerbangan reguler ke/dari Irak (Basra dan Baghdad), Iran (Teheran), dan Yordania (Amman) pada tanggal 4 dan 5 Oktober karena kerusuhan regional,” kata maskapai tersebut.
Imbauan tersebut juga memengaruhi pelancong dengan persinggahan di Dubai, karena mereka yang berupaya mencapai Irak, Iran, atau Yordania tidak akan diizinkan naik pesawat di titik keberangkatan awal mereka.
Kantor Luar Negeri Inggris telah mendesak warga negara untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke negara-negara yang terkena dampak, dengan imbauan “Jangan Bepergian” ke Irak, karena kekhawatiran meningkat tentang eskalasi lebih lanjut dan keselamatan pelancong.
Baca Juga : Jenderal Penting Amerika Mendadak ke Timur Tengah, Tanda-tanda Iran Segera Serang Israel
Penumpang disarankan untuk menghubungi maskapai penerbangan mereka untuk mendapatkan informasi terbaru dan pengaturan alternatif seiring perkembangan situasi.
Kerusuhan tersebut menyusul serangkaian perkembangan di Timur Tengah yang telah meningkatkan kekhawatiran tentang konflik yang lebih luas.
Pada hari Selasa, 1 Oktober, Iran meluncurkan hampir 200 rudal ke Israel, sebagai tindakan balasan terhadap operasi militer Israel yang sedang berlangsung yang menargetkan Hizbullah di Lebanon.***