Hukum
Dugaan Kapolres Manggarai Barat Pukul dan Tendang Polisi Diselidiki Mendalam Kapolda NTT
FAKTUAL-INDONESIA: Kasus dugaan Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto memukul dan menendang polisi di Labuan Bajo diselidiki lebih mendalam oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol Johanis Asadoma.
“Kami akan selidiki lebih dalam mengapa ini bisa terjadi,” kata Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma saat ditemui wartawan, di Polres Manggarai Barat, Kamis.
Seperti laporan antaranews.com dari pantauan media, seorang anggota polisi berpangkat bripka berinisial SR tengah mendapatkan perawatan di RS Siloam Labuan Bajo, setelah diduga mendapatkan pukulan dan tendangan dari Kapolres Manggarai Barat di Pos Jaga Markas Polres Manggarai Barat.
Menurut Johanis, kejadian tersebut merupakan urusan internal kapolres dan bawahan, sehingga perlu diselesaikan secara kekeluargaan antarkedua belah pihak agar situasi menjadi kondusif dan nyaman.
Namun, dia membantah bahwa pemukulan terhadap bawahan adalah bagian dari standar operasional prosedur (SOP) yang berjalan di dalam tubuh Polri.
Johanis berharap masalah tersebut bisa diselesaikan dengan baik antara kapolres dan anggota polisi yang bersangkutan dengan melihat fakta yang terjadi.
“Diselesaikan sehingga hal tersebut tidak terulang lagi,” kata Johanis.
Kapolda NTT itu telah menjenguk korban di RS Siloam Labuan Bajo. Korban mengeluh rasa sakit kepala dan nyeri dada akibat pukulan dan tendangan pada tubuh korban.
“Saya sudah serahkan ke pimpinan (Kapolda),” kata SR, usai dijenguk oleh Kapolda NTT Irjen Pol Asadoma.
Dia mengaku awalnya tidak tahu apa pokok permasalahannya, tiba-tiba langsung tampar saya. “Itu dia bilang kalian hanya duduk saja, habis itu keluar lagi, marah, langsung pukul saya sampai jatuh terkapar,” kata SR.
Dia mengaku baru mengetahui alasan pemukulan itu setelah dipukul.
“Setelah kejadian baru saya tahu kalau air di rumah jabatan Kapolres tidak mengalir,” ungkap korban. ***