Politik
Pasangan Pramono Anung-Rano Karno Bakal Gelar Kampanye Akbar di GBK Senayan pada 23 November 2024
FAKTUAL-INDONESIA : Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno akan menggelar kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Sabtu (23/11/2024).
Cawagub Rano Karno menyampaikan hal itu saat menggelar kampanye akbar perdana “Festival Menyala” di Stadion Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, pada Minggu (3/11/2024). Acara itu, kata dia, sebagai latihan kampanye akber menuju GBK 23 November.
Rano mengaku optimistis kampanye akbar kedua akan menarik lebih banyak pendukung. Keyakinannya didasarkan antusiasme 7.000 pendukung yang datang dalam kampanye akbar di Rawamangun.
Baca Juga : Pramono Anung-Rano Karno Salip Ridwan Kamil-Suswono Berdasarkan Survei LSI
Menurut Rano, awalnya mereka hanya merencanakan satu kali kampanye akbar. Namun, Rano menyampaikan kepada Pramono bahwa acara besar seperti ini perlu diadakan dua kali.
“Salah satu tujuan kampanye akbar adalah untuk menarik perhatian pemilih generasi z, yang akan menjadi segmen besar pada Pilgub Jakarta 2024,” kata Rano.
Kampanye akbar di Stadion Utama GBK akan dimeriahkan penampilan artis dan penyanyi, seperti Once Mekel, Anang, Happy Asmara, Iwa K, komedian The Limpa, serta pertunjukan tari tradisional Betawi.
Selain itu, ada pula simulasi pencoblosan untuk pasangan nomor 3 yang akan digelar pada 27 November 2024.
Sementara itu, Pramono Anung menilai antusiasme yang besar dari pendukung dalam setiap kampanye membuatnya semakin yakin memenangi Pilgub Jakarta 2024.
“Melihat perkembangan saat ini, bukan bermaksud sombong tetapi kerja keras kami berdua dan perubahan suasana hati masyarakat memberikan harapan,” ujar Pramono.
Baca Juga : Undian Nomor Urut Pilgub Jakarta, Pramono Anung Harapkan Keberuntungan
Mantan Sekretaris Kabinet ini menyatakan pada awal kampanye, tidak banyak orang yang mengenalnya ketika turun ke lapangan untuk bertemu warga dan hasil survei menunjukkan hal serupa.
“Dari awal, sejak pendaftaran pada 28 Agustus, banyak yang beranggapan Pilgub Jakarta akan mudah dan didominasi oleh satu pihak. Kita harus yakin, kalau tidak percaya, untuk apa menggelar kampanye,” ungkap Pramono.***